Politik (Bukan) Ilmu Pasti

Tidak berapa lama lagi, Pemilu 2009 akan dimulai. Sebanyak 44 partai politik ambil bagian dalam “pesta demokrasi” kali ini. Kemudian ada sekitar 560 kursi anggota DPR yang terbagi dalam 77 daerah pemilihan akan diperebutkan calon-calon anggota legislatif.

Belakangan, menghadapi perhelatan tersebut, baik partai politik (Parpol) maupun calon anggota legislatif (Caleg), keduanya “setali tiga uang” berlomba-lomba merebut hati rakyat. Kalau ada partai yang punya dana besar, mereka akan rajin mengiklankan diri di berbagai media massa. Begitu juga dengan Caleg, mereka tidak malu lagi foto-fotonya dipampang di jalan-jalan. Tujuannya adalah agar masyarakat kenal dan mau memilih mereka.

Selama masa kampanye, keduanya akan rajin berkunjung ke berbagai tempat, terutama di kantong-kantong suara mereka. Bukan rahasia lagi kalau dalam kunjungan tersebut, mereka pun akan menebar visi misi, sedikit memberi pesta, dan tidak lupa memberi janji-janji politis.

Dari rakyat yang berdomisili di tengah kota sampai mereka yang bermukim di ujung pulau akan mereka datangi. Mereka tidak peduli dengan kumuhnya daerah Muara Baru yang sering diterjang banjir rob, misalnya, atau panasnya sengatan matahari dan keletihan yang mereka rasakan. Mereka mengejar mesin suara.

Namun, bilakah Parpol mendapat suara dan Caleg tersebut terpilih, akankan mereka tetap berlomba mengunjungi masyarakat pemilihnya? Masihkan mereka rela bersimbah keringat dan datang ke lorong-lorong daerah kumuh sekedar mengucapkan terima kasih karena telah memilih mereka? Mereka hanya mengejar mesin suara.

Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa tidak ada satu pun dari masyarakat kalangan bawah yang dikunjungi anggota dewan pusat atau daerah setelah terpilih (kompas.com). Meski penelitian yang dilakukan Kalyanamitra ini dikhususkan untuk politisi perempuan, tapi sepertinya tidak jauh berbeda dengan politisi laki-laki.

Fenomena ini sudah menjadi rahasia umum dan belum ada perbaikan dari tahun ke tahun. Jangankan mengunjungi konstituen mereka, wong pada masa sidang II pada 24 November – 19 Desember 2008 lalu saja, anggota dewan yang selalu hadir mengikuti rapat paripurna hanya 116 orang dari 550 anggota dewan (Kompas, 10/1).

Menghadiri rapat paripurna yang sudah menjadi kewajibannya dan sebagai representasi dari rakyat saja, mereka sering mangkir, apalagi harus turun ke bawah. Tapi katanya, ketidakhadiran mereka justru untuk mengunjungi konstituen di daerah-daerah. Lho, bukannya kesempatan itu bisa didapat ketika masa reses?

Kacang dan Kulitnya
Mungkin kita masih ingat dengan pameo “kacang lupa pada kulitnya” yang sering diartikan dengan orang yang lupa dengan orang lain yang berjasa terhadap kesuksesan dirinya. Kacang akan melupakan kulitnya setelah biji kacang dituai dan mempunyai nilai ekonomis. Kulit kacang akan dicampakkan dan dibuang begitu saja. Padahal karena kulitnya, kacang bisa tumbuh, terlindungi sinar matahari dan hujan.

Tidak baik adanya bila pameo tersebut terus melekat pada anggota dewan. Masyarakat yang diibaratkan dengan “kulit” sering dikecewakan oleh “kacang” yang diartikan dengan anggota dewan.

Lebih buruk lagi kalau ditambah dengan kiasan “ada udang di balik batu”. Seperti halnya ketika menjelang Pemilu seperti sekarang ini, banyak partai dan Caleg yang mengubar janji politis karena ada maunya. Terpilih menjadi anggota legislatif.

Menjadi anggota legislatif yang notabene adalah wakil rakyat, bukanlah pekerjaan mudah. Dalam kajian Islam, seorang Amirul Mukminin, Umar Ibn Abdul Aziz, malah menangis ketika menerima jabatan menjadi seorang pemimpin di tanah Arab. Dia menganggapnya sebagai ujian dan langsung teringat pada orang-orang miskin, ibu-ibu yang janda, orang yang punya anak banyak, rezekinya sedikit, dan orang-orang dalam tawanan. Umar Ibn Abdul Aziz tahu kalau kelak dia akan diminta pertanggungjawabannya.

Mengunjungi konstituante dengan tujuan mengetahui bagaimana kondisi dan apa saja permasalahan di masyarakat, juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab anggota legislatif kepada pemilihnya. Dengan begitu, masyarakat tidak merasa dilupakan, malah merasa mendapat media aspirasi langsung, bukan hanya melihat anggota legislatif ketika bersidang membuat peraturan.

Tidak ada salahnya bila setiap anggota legislatif, pertama, memiliki agenda tetap untuk membaur dengan masyarakat. Mengatur waktu mengunjungi masyarakat tiap kelurahan di daerah pemilihannya. Di situ, bersama dengan masyarakat, bisa memecahkan masalah yang ada dengan lebih kongkrit.

Kedua, dalam kunjungannya, membuat rencana-rencana yang realistis dalam pengembangan wilayah dan masyarakat. Tidak melulu berkutat pada hal-hal yang teoritis. Apalagi rencana-rencana yang nantinya bakal terbentur pada masalah birokrasi yang tidak efektif.

Ketiga, meski sudah dialokasikan, anggota legislatif mau membantu secara langsung bila di daerah pemilihannya, terjadi bencana alam, banyak masyarakat miskin, terserang wabah penyakit, banyak anak yang tidak mampu bersekolah, misalnya. Dengan begitu, anggota legislatif tidak akan dianggap melupakan konstituennya.

Namun, seperti yang dikatakan Otto von Bismarck (1815–1898), “Politics is not an exact science” (Politik bukanlah ilmu pasti). Artinya, apa yang terjadi sekarang, apa yang dijanjikan, apa yang direncanakan, bisa saja berubah karena politik bukanlah ilmu pasti. Berharaplah agar politisi kita akan berubah ke arah yang lebih baik, tidak melupakan masyarakatnya, tidak berkhianat dan amanah, tidak menggerogoti uang negara, dan tidak berkolusi jahat.

Read More ..

Cara Lain Pelajari Sejarah

Bila sekolah dulu, mungkin pelajaran Sejarah sering dibilang sebagai pelajaran yang membosankan. Murid-murid lebih banyak mengantuk dari pada memerhatikan guru yang sedang menerangkan keberadaan kerajaan Sriwijaya di Indonesia, misalnya.

Kalau hanya dipejari di dalam kelas atau hanya membacanya di buku, sejarah memang cukup membosankan. Kita hanya bisa membayangkan, tanpa tahu bagaimana bentuk nyata dari sejarah tersebut. Lain halnya, bila kita tergabung dalam Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia atau disingkat KPSBI-HISTORIA yang memiliki konsep “rekreatif, edukatif dan menghibur” dalam mengembangkan pola pikir masyarakat terhadap sejarah dan budaya. Dengan konsep tersebut, akan tercipta suasana menyenangkan dan membekas di hati siapa saja yang mengikutinya.

Kalau biasanya banyak yang membenci dan menganggap sejarah itu membosankan, garing, ngebetein, bikin ngantuk dan seribu ejekan lain, maka dengan bergabung di dalam komunitas ini, mereka akan menemukan tempat di mana mempelajari dan mencintai sejarah dan budaya itu tanpa paksaan dan apa adanya. Kondisi demikianlah yang dikenal sebagai kesadaran sejarah.

“Yang kami lakukan adalah bagaimana membuat sejarah menjadi menarik dan menyenangkan. Sehingga pada akhirnya orang dengan mudah mendapatkan pelajaran dari pengetahuan tentang suatu peristiwa sejarah,” kata Ketua Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia (Komunitas Historia), Asep Kambali.

Pada awalnya, Komunitas Historia didirikan karena keprihatinan beberapa mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) –dahulu IKIP Jakarta dan mahasiswa jurusan sejarah Universitas Indonesia (UI) terhadap kondisi masyarakat yang enggan mempelajari sejarah dan budaya bangsa. Banyak di antara masyarakat yang tidak peduli dengan potensi sejarah dan budaya yang dimilikinya.

Kesepakatan dibentuknya Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia atau dengan Asep Kambali sebagai ketua di hasilkan pada forum rapat di UNJ Rawamangun pada 22 Maret 2003.

Menurut Humas Historia, Bondet, hubungan baik yang dibina Komunitas Historia dengan berbagai pihak, terutama yang terkait dengan pendidikan, pariwisata, sejarah dan museum, akhirnya membawa Asep dan Komunitas Historia menjadi mitra utama berbagai pengelola bangunan tua di Jakarta, seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Kantor Pos Jakarta Taman Fatahillah, Musuem Juang 45, Café Batavia, Xpose Cafe, Cafe Galangan, Museum Bahari, Museum Kebangkitan Nasional dan lain sebagainya.

Komunitas Historia memiliki visi membangun kesadaran sejarah dan budaya masyarakat Indonesia yang pada akhirnya kesatuan dalam perbedaan atau Nasionalisme sebagai visi terakhir dari Komunitas Historia akan tercapai.

“Komunitas ini ada karena satu kegelisahan. Sejarah kok membosankan? Orang juga cenderung meninggalkan sejarah, enggan belajar dari pengalaman sejarah,” ucap Asep.
Asep juga menambahkan bahwa Komunitas Historia mengacu pada tiga hal penting dalam misinya guna mewujudkan setiap program komunitasnya. Pertama, bahwa kegiatan Komunitas Historia itu harus bersifat rekreasi-langsung atau mengalami. Karena dengan proses mengalami sejarah akan mudah dicerna dan diingat.

Kedua, kegiatan Komunitas Historia harus mendidik. Hal ini mengingat bahwa sejarah dan budaya tentunya banyak mengandung unsur pengetahuan dan hikmah yang harus disampaikan secara edukatif. Agar mereka mendapat kemampuan kognisi dan afeksi sehingga memunculkan jiwa yang kritis terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketiga, unsur lain yang harus ada dalam mempelajari sejarah dan budaya yang diterapkan Komunitas Historia adalah dengan menambahkan unsur hiburan atau entertainment di dalamnya. Ini akan menambah suasana jadi menyenangkan dan menggairahkan bagi siapa saja yang terlibat dalam program Komunitas Historia. Seperti dengan heritages games dan menonton film ”tempo doeloe” di museum.

Program Komunitas Historia
Ada beberapa program Komunitas Historia yang bisa diikuti oleh mereka yang ingin mempelajari sejarah dengan cara menyenangkan dan sambil rekreasi.

1.Jakarta Trail

Program ini dimulai sejak awal 2005 sampai sekarang. Kegiatan JakartaTrail sebelumnya bernama Wisata Kampung Tua –Museum Sejarah Jakarta yang digelar sejak tahun 2002 – 2005.

Jakarta Trail merupakan kegiatan jalan-jalan santai di siang atau sore hari untuk menelusuri jejak warisan sejarah dan budaya yang terdapat di Kota Tua Jakarta dan sekitarnya, atau tempat-tempat yang dinilai memiliki warisan sejarah dan budaya di Jakarta.

Di kawasan ini terdapat banyak sekali situs bersejarah dan berbagai macam bangunan tua dari masa kolonial Belanda. Melalui kegiatan ini, diharapkan sejarah dan budaya Jakarta akan terkuak dan pesona serta potensi sejarah dan budaya sebagai aset pembelajaran dan pariwisata sejarah semakin dapat diwujudkan.

Inti sesungguhnya kegiatan ini adalah ingin memberitahukan, ”ini loh bangunan tua peninggalan masa lalu bangsa kita yang seharusnya kita jaga dan kita pelihara demi generasi mendatang”. Dengan strategi menyentuh human interest dan emotional sense peserta, kegiatan JakartaTrail ini menjadi lebih berbobot ketimbang jalan-jalan biasa. Karena sehabis mengikuti tour ini, diharapkan akan tumbuh kesadaran sejarah berupa koginsi dan afeksi terhadap bangunan-bangunan bersejarah di Kota Tua Jakarta.

2. Wisata Malam Kota Tua Jakarta

Kegiatan lain yang tak kalah menarik adalah Wisata Malam Kota Tua Jakarta, yaitu sebuah upaya penelusuran bangunan cagar budaya di Kota Tua Jakarta yang dilakukan pada malam hari. Kegiatan ini pada dasarnya ingin memberikan pengalaman berbeda dari Jakarta Trail yang diselengarakan pada siang hingga sore hari. Suasana malam memang terasa berbeda ketimbang siang hari. Selain malam relatif lebih teduh, bangunan-bangunan tua peninggalan kolonial itu jika dipandang malam hari terasa lebih eksotis dan menarik bagi mereka yang hobi footograpi.

Wisata Malam Kota Tua Jakarta tidak jauh berbeda proses pelakasnaanya. Hanya saja bedanya dilakukan pada malam hari. Tujuannya pun sama, setidaknya para peserta dan masyarakat Jakarta sadar bahwa Kota Tua Jakarta, baik di siang maupun malam hari, tetap saja menyenangkan dan bermanfaat edukasi dan rekreasi.

3. Wisata Bahari: Historical Island Adventure
Wisata Bahari sebenarnya program penjelajahan laut menguak jejak Kolonial di Teluk Jakarta. Karena Teluk Jakarta adalah gerbang awal masuknya para penjelajah dunia ke Sunda Kalapa. Selain menelusuri pulau-pulau bersejarah di kawasan Kepulauan Seribu, kegatan ini diharapakan dapat mengembangkan kecintaan terhadap bahari dan situs bersejarah di Kepulauan Seribu.

Acara Wisata Bahari ini diakhir dengan bakar-bakar ikan dan makan malam bersama di pinggir pantai yang ditemani hangatnya api unggun. Keesokan harinya, peserta diajak berkeliling Pulau Onrust yang dilihat semalam. Banyak peserta yang terkagum-kagum melihat berserakannya situs-situs sejarah dan arkeologi yang berantakan dan tak terawat.

Di samping kegiatan-kegiatan tersebut, Komunitas Historia juga memiliki kegiatan lain yang menarik. Seperti, diskusi, bedah buku, talkshow dan seminar, bakti sosial, Historia Members Gathering, dan Jaringan Komunikasi Komunitas Historia.

Dalam beberapa tahun terakhir, anggota Komunitas Historia terus bertambah. Tercatat jumlah anggota per Juni 2008 berjumlah hampir 2700-an anggota. Bertambahnya anggota di satu sisi dapat menjadi keunggulan, tapi di sisi lain dapat juga menjadi ancaman bagi Komunitas Historia itu sendiri. Anggota yang banyak dapat menjadi keunggulan jika pengelolaannya ditangani dengan baik. Begitu pula sebaliknya, jika ditangani secara tidak serius maka akan menjadi ancaman.

“Dengan sistem keanggotaan yang tidak mengikat, komunitas ini benar-benar menjadi wadah bagi pencinta sejarah dan budaya. Maka itu, anggotanya bisa datang dan pergi. Mereka yang memang cinta sejarah, akan setia dan bertahan. Kalau pun tidak terlalu cinta, bisa juga tetap bergabung, sekadar menambah teman…,” tutup Asep.

Read More ..

Harus Turunkan Tarif

Menyusul turunnya harga BBM, transportasi angkutan umum diharapkan juga menurunkan tarifnya. Seperti dikutip dari Kompas.com, Organisasi Pengendara Angkutan Darat (Organda) harus menurunkan tarif angkutan umum menyusul turunnya harga BBM. Hal tersebut disampaikan pengamat ekonomi Cides, Umar Djuoro, di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jakarta, Senin (12/1).

"Organda seharusnya menyesuaikan turunkan tarif karena tidak ada hal yang mendesak lainnya," kata Umar.

Ia menilai, penurunan tarif angkutan umum akan memberi dampak yang luas bagi perekonomian. Dengan turunnya harga BBM, Organda tidak memiliki alasan untuk tidak menurunkan tarif angkutan. "Biaya produksi kan turun. Kalau masalahnya di suku cadang kan ada insentif dari pemerintah," tutur Umar.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Soesantono mengatakan, penurunan harga BBM akan memicu turunnya tarif angkutan umum hingga 10 persen. "Bisa turun lebih dari 5 persen. Mungkin bisa 10 persen," kata Bambang.

Namun, ia memaparkan, penurunan tarif taksi akan menemui kendala di daerah. Pasalnya, untuk angkutan umum terutama darat, kewenangan antar kota antar provinsi menjadi kewenangan pusat, atau gubernur dan wali kota. "Jadi di sini kita hanya bisa mengimbau untuk turunkan 10 persen, untuk di pusat sudah diumumkan, untuk yang di daerah kita minta pemda lakukan kajian," tuturnya.

Read More ..

Melihat Bakat Lewat Sidik Jari

Bakat, atau kelebihan seseorang di suatu bidang memang tak mudah ditemukan. Bakat tidak hanya didapat dari warisan garis keturunan. Dan untuk menjadikan bakat teraktualisasi, perlu ada intervensi atau pengasahan atas kapasitas bakat tadi. Tapi, jika belum tahu bakat apa yang terpendam dalam diri anak-anak kita, bagaimana mengasah bakatnya agar menjadi kemampuan khusus?

Guna mengetahui bakat anak, orangtua perlu menstimuli dan mengetesnya. Antara lain dengan memaksimalkan seluruh modalitas sang anak, misalnya dari pendengaran, penglihatan, pencecapan, perabaan, dan sebagainya, sejak anak berumur 6 bulan.

Pun demikian, sesungguhnya menggali potensi bakat anak, bisa dilakukan dengan banyak cara. Yang lazim dilakukan orangtua adalah dengan mengikutkan anak-anaknya pada bermacam-macam kursus sekaligus. Cara ini memang bukan tindakan yang keliru, namun, agar lebih terarah serta tidak membuang waktu dan biaya, kini tersedia tes-tes yang telah teruji keakuratannya. Dengan demikian, potensi anak dapat langsung diketahui dan orangtua dapat sedini mungkin memberikan arahan yang tepat.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan cara baru untuk mengetahui potensi anak sejak dini, yaitu dengan fingerprint test atau tes sidik jari. Fingerprint test adalah sebuah metode yang didasarkan pada ilmu dermathoglypic, yaitu ilmu yang mempelajari guratan-guratan di kulit. Dimana telah banyak dilakukan penelitian ilmiah tentang sidik jari ini. Antara lain dilakukan oleh Govard Bidloo sejak 1685 sampai dengan Marcelo Malpigh Kritine Bonnevie (1923). Dalam prosesnya, pembentukan sidik jari sudah dimulai saat janin berusia 13 minggu, bersamaan dengan pembentukan otak, dan sempurna pada minggu ke-21. Sidik jari manusia ditentukan oleh DNA, yang berhubungan erat dengan perkembangan sistem saraf. “Tes sidik jari telah melalui proses penelitian yang sangat panjang,” kata Sebastiana Linawati dari Yayasan Polaris (Children Education & Counseling).

Menurut Linawati, yang dijumpai di kediamannya di kawasan Alam Sutera, fingerprint test ini sudah bisa dilakukan sejak anak berusia di bawah 1tahun. Namun, untuk kemudahan pengambilan data, sebaiknya dilakukan pada usia minimal 2 tahun, juga sangat berguna bagi para profesional (orang dewasa).

Proses pengambilan sidik jari ini sangat sederhana, kesepuluh jari tangan di-scan, dengan alat scan seperti mouse yang terhubung dengan komputer penyimpanan data. Dari pola sidik jari dan telapak tangan dapat dilakukan penghitungan berdasarkan TNGT (total nerve growth factor) mulai jumlah alur, pola, ketajaman sudut dan pola segitiga telapak tangan (ATD). Untuk pengambilan data ini dibutuhkan waktu sekitar 10-20 menit. Setelah data diambil, analis akan memprosesnya sekitar 5 hari.

Selanjutnya, tim psikolog akan memaparkan hasilnya kepada orangtua si anak. “Saat konsultasi inilah dapat digali masalah yang ada antara bakat, kendala yang ada, pengaruh pola asuh serta stimulasi lingkungannya. Dimana hal ini semua saling berkaitan dalam pengembangan potensi anak,” ujar Linawati menjelaskan.

Hasil tes dan keakuratan
Nilai keakuratan Fingerprint test boleh dikatakan 90%, karena tidak dipengaruhi kondisi emosional dan tidak dibutuhkan pengetahuan otak. “Dan karena sifat sidik jari yang abadi, hasil tes ini berlaku seumur hidup, investasi 1 kali seumur hidup memang cukup mahal,” ujar Lina sambil tersenyum menyebutkan biaya Fingerprint test tersebut berkisar antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp1,5 juta.

Dari hasil tes tersebut dapat diketahui antara lain: potensi individu, kapasitas otak kanan dan kiri, basik karakter, gaya belajar anak dan saran profesi berdasarkan pengembangan hasil Multiple Intelligences yang sudah tidak asing lagi bagi kita. “Bahkan dengan alat finger print terbaru yang kita miliki dapat diketahui 10 kecercasan Multiple Intelligences yang sekarang berkembang” ujar Lina, dimana dalam waktu dekat ini Yayasan Polaris yang bergabung dengan SMART Solution akan mengadakan seminar dan Fingerprint test di daerah Serpong.

“Apapun hasil tes yang diperoleh, orangtua harus tetap membantu anak menstimulasi 3-4 kecerdasan yang tertinggi dan jangan terlalu merisaukan kecerdasan terendah, karena potensi tertinggi paling mudah dikembangkan, dengan berkembangnya potensi tersebut, kecerdasan yang lain juga akan berkembang. Terlebih, orangtua juga tidak boleh memaksakan kehendaknya,” tukas Lina menutup pembicaraan.

Read More ..

Menangani Adiksi Pornografi

Dulu, sebelum internet dikenal, pornografi tidak begitu tersebar luas. Tapi sekarang, ketika masyarakat banyak bergantung dengan internet dalam mencari informasi maupun hiburan, tidak satu pun di belahan dunia ini yang masyarakatnya tidak teradiksi pornografi.

Bahkan, seperti yang dikutip dari tulisannya Sarah Stefanson di www.askmen.com, seorang David Duchovny pun mengaku kalau pornografi sudah menguasai hidupnya.

Meski ketagihan pornografi (porn addiction)secara resmi tidak termasuk dalam gangguan mental seseorang seperti berjudi atau mabuk, tapi beberapa terapis sudah menanggapi kondisi tersebut sebagai hal yang serius. Kriteria ketagihan pornografi sebenarnya sama dengan ketagihan lainnya, bila sudah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, maka itu bisa disebut sebagai ketagihan.

Jika melihat, membaca, atau memikirkan hal-hal yang berbau porno sudah mempengaruhi pekerjaan, hubungan sosial, dan keluarga, itu sudah menjadi pertanda. Beberapa orang yang ketagihan pornografi, ada yang tidak bisa melakukan hubungan seks bila tidak dirangsang dengan hal-hal berbau porno.

Sekarang ini, tidak susah bila ingin melihat gambar atau menonton adegan berbau porno. Dengan internet, kita bisa melihat gambar, cerita, dan video porno dengan mudah. Internet memang sudah menjadi faktor pendorong tersebarnya hal-hal berbau porno.

Dari sebuah jurnal Pediatrics disebutkan bahwa, di luar negeri, 42% pengguna internet berumur 10 – 17 tahun dan mereka semua sudah terekspos dengan yang namanya pornografi. Nah, pada saat dewasa nanti, pornografi akan menjadi bagian dari hidup mereka, bahkan bisa teradiksi serius dengan pornografi.

Seperti halnya orang yang suka minum-minuman keras, mereka pasti membutuhkan banyak alkohol untuk memenuhi kebutuhannya. Begitu juga dengan orang yang ketagihan pornografi. Mereka butuh hal-hal berbau porno yang lebih ekstrim, tidak biasa, pornografi yang menyimpang seiring berkembangnya ketagihan mereka.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa melihat hal-hal berbau porno dapat menimbulkan fantasi seksual yang tidak sehat. Bahkan, perlakuan seks menyimpang, juga bisa saja karena terinspirasi dari konten-konten pornografi tersebut.

Membuat sebuah grup dan berdiskusi atau saling berbagi dalam menyembuhkan ketagihan pornografi sudah sering dianjurkan. Dengan begitu, ada orang yang merasa lebih enak dan tidak lagi ketagihan pornografi.

Tapi kebanyakan, cara yang dilakukan grup-grup tersebut dalam menyembuhakan ketagihan pornografi adalah melalui pendekatan agama. Buat orang-orang yang religius, pendekatan ini mungkin efektif, tapi bagi mereka yang sedang bingung dan memiliki masalah seksual, rasa bersalah yang didapat dari grup tersebut tidak akan banyak membantu.

Terapi
Cara terbaik untuk menangani ketagihan pornografi adalah melalui pertolongan terapis yang berkualitas. Karena baik ketagihan seksual maupun ketagihan pornografi, keduanya sudah termasuk dalam gangguan mental. Setiap terapis pasti akan tahu apa yang harus dilakukan dan memberikan cara untuk mengurangi ketergantungan tersebut.

Sebenarnya, ada beberapa software internet yang bisa memblok pornografi. Perngkat lunak ini memang sengaja dibuat untuk menyaring hal-hal berbau kekerasan, termasuk pornografi dari anak-anak dan bisa digunakan untuk yang sudah ketagihan pornografi. Bukan hanya itu, software ini juga bisa melacak alamat internet mana saja yang telah dikunjungi oleh pemakainya. Sekaligus akan memberikan laporan mingguan.

Buat sebagian besar orang, melihat hal berbau porno sering kali menjadi rasa bersalah yang menyenangkan. Tapi bagi mereka yang kecanduan, hal itu menjadi kebiasaan mental dan emosi serta seperti sebuah jebakan fisik. Dengan kombinasi terapi, filterisasi akses internet, keyakinan, dan penelitian, kecanduan pornografi pasti akan bisa diatasi.

Foto : nwishtheone

Read More ..

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP