Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan

Menanamkan Kemampuan Membaca: Mengenal Manfaat Les Membaca untuk Anak

Les membaca adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu anak-anak membangun kemampuan membaca dan memahami teks. Les membaca dapat membantu anak-anak memperoleh banyak manfaat yang akan berguna sepanjang hidup mereka.



Pertama, les membaca dapat membantu anak-anak memperkuat kemampuan membaca mereka. Anak-anak yang membaca secara teratur akan menjadi lebih mahir dalam membaca dan memahami teks. Les membaca yang diberikan oleh guru yang berpengalaman akan membantu anak-anak memperbaiki kecepatan dan ketepatan membaca mereka, sehingga mereka dapat membaca lebih banyak teks dalam waktu yang lebih singkat dan memahami isi teks dengan lebih baik.



Kedua, les membaca dapat membantu anak-anak memperkuat kemampuan mengingat informasi yang dibaca. Anak-anak yang membaca secara teratur dan berlatih akan menjadi lebih baik dalam mengingat informasi yang dibaca dan mengaitkannya dengan pengalaman mereka. Les membaca juga dapat membantu anak-anak meningkatkan kemampuan mereka untuk membuat koneksi antar informasi dan memahami bagaimana informasi terkait satu sama lain.



Ketiga, les membaca dapat membantu anak-anak memperkuat kemampuan berbahasa dan berbicara mereka. Membaca membantu anak-anak memperkuat kosa kata dan pemahaman mereka tentang tata bahasa. Les membaca juga dapat membantu anak-anak memperkuat kemampuan mereka untuk berbicara dengan lancar dan mengekspresikan pikiran mereka dengan jelas.



Keempat, les membaca dapat membantu anak-anak meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian mereka. Anak-anak yang membaca secara teratur dan berlatih akan merasa lebih percaya diri dalam membaca dan memahami teks, dan mereka akan lebih mandiri dalam mencari informasi dan memecahkan masalah.


Akhirnya, les membaca dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk sukses dalam hidup. Anak-anak yang membaca secara teratur dan berlatih akan memiliki kemampuan membaca dan memahami teks yang lebih baik, kemampuan mengingat informasi yang dibaca, kemampuan berbahasa dan berbicara yang lebih baik, kepercayaan diri dan kemandirian yang lebih tinggi, dan keterampilan memecahkan masalah yang lebih baik. Semua ini akan membantu mereka untuk sukses dalam sekolah dan karier mereka nantinya.


Dalam kesimpulannya, les membaca adalah cara yang sangat efektif untuk membantu anak-anak membangun kemampuan membaca dan memahami teks. Ini membantu mereka untuk memperkuat kosa kata, memahami tata bahasa, memperkuat kemampuan mengingat informasi yang dibaca, memperkuat kepercayaan diri dan kemandirian, dan mempersiapkan diri untuk sukses dalam hidup. Oleh karena itu, memberikan les membaca pada anak-anak sangat penting dan sangat disarankan.

Read More ..

Matematika, Ilmu Pengetahuan dan Seleksi Karyawan

Salah satu ilmu pengetahuan dasar yang pasti digunakan dalam kehidupan ini adalah matematika. Tapi, bagi kebanyakan orang matematika menjadi suatu ilmu yang menakutkan karena kesulitannya. Padahal, matematika sendiri memiliki banyak manfaat.

Saat ini banyak berkembang tempat-tempat yang menyediakan pembelajaran tambahan khusus untuk matematika, terutama untuk kalangan pelajar. Pasalnya, waktu belajar di sekolah dirasa kurang mencukupi. Selain itu, karena kesulitannya, waktu belajar matematika harus lebih ditingkatkan.

Salah satu tempat belajar matematika yang ada adalah Suken. Hanya saja, lembaga ini tidak menyelenggarakan program khusus untuk belajar mengajar. Suken hanya menyediakan tes terapan dan berhitung untuk pelajaran matematika yang memiliki standarisasi internasional.

Pada ajang pemberian hadiah tes Suken di Sekolah Harapan Bangsa, Kota Modern beberapa waktu lalu, Pendiri Suken yang berasal dari Jepang, Takayoshi Takada menjelaskan, matematika merupakan ilmu yang bisa digunakan dalam bidang apapun. “Dengan belajar matematika, seseorang dapat membuat perubahan bagi masyarakatnya, karena matematika adalah ilmu yang senantiasa berkembang,” katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Dewan Penasehat Suken Indonesia, Yohanes Surya menyebutkan, Suken merupakan program yang dikhususkan untuk mengetahui potensi-potensi yang ada didiri masing-masing individu. Melalui tes Suken, akan terlihat kelemahan dan kelebihan daya pikir seseorang.

Tes Suken sudah diakui di dunia internasional. Di Jepang sendiri, tes Suken digunakan sebagai salah satu tes untuk menyeleksi karyawan. Selain itu, di beberapa negara, tes Suken digunakan pada tingkat mahasiswa.

“Sekarang ini banyak perusahaan Jepang yang berada di Indonesia akan menggunakan tes Suken sebagai landasan utamanya saat tes penerimaan karyawan baru, jadi hal ini akan sangat penting bagi anak-anak Indonesia ke depannya,” ujar Yohanes menambahkan.

Lebih dari itu, saat ini juga Suken telah menjadi tolok ukur dalam penerimaan siswa baru di sejumlah sekolah. Di Sekolah Harapan Bangsa sendiri, Suken sudah menjadi penyelenggara tes resmi untuk mengukur kemampuan para siswa sekolah tersebut pada bidang matematika.

“Karena sifatnya internasional, dengan tes Suken, kita bisa mengukur kemampuan matematika anak-anak Indonesia. Dengan demikian, jika ada kekurangan, kita bisa meningkatkan kemampuan anak-anak kita dengan segera,” tegas Yohanes lagi.

Tes Suken sendiri memiliki tujuan yang berupa membantu mengeksplorasi pemikran logika serta memberikan motivasi untuk belajar matematika, mengukur diri pada pengetahuan matematika tiap siswa, dan juga menjadi standar kurikulum bagi sekolah-sekolah yang mengikuti tes Suken.

“Yang terpenting dari belajar matematika adalah penyampaiannya. Sebab, sebenarnya matematika itu tidak sulit, justru sebaliknya, mudah dan menyenangkan,” tukas Takayoshi mengungkapkan.

Pada tes Suken, ada dua katagori tes utama, yakni aritmatika dan logika. Soal yang diberikan bersifat universal, jadi tidak disesuaikan atau belum tentu sama persis dengan materi pelajaran yang diberikan sekolah.

Read More ..

Orang Tua dalam Perkembangan Anak

Membesarkan anak bukan perkara mudah. Banyak faktor yang memengaruhinya, terutama peran dan cara orang tua mendidik anak-anaknya di rumah.

Menjadi orang tua, menurut Vina Tan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan Sekolah Bukit Sion, harus tahu kelebihan yang dimiliki anak kalau ingin meningkatkan potensinya.

Orang tua dulu dan sekarang berbeda. Kalau dulu, orang tua masih memiliki waktu yang banyak untuk anak-anaknya, teknologi juga masih belum pesat seperti sekarang, dan minim pengaruh media massa. Berbeda dengan sekarang, orang tua memiliki waktu yang sempit buat anaknya karena tuntutan pekerjaan, teknologi juga sudah tinggi, dan pengaruh media begitu besar.

Vina menyarankan pada orang tua untuk menaruh perhatian lebih terhadap media massa. Dia mencontohkan komik, bahan bacaan bergambar ini banyak yang mengandung pornografi dan tidak cocok sebagai bahan bacaan anak-anak.

“Begitu juga dengan internet. Orang tua tidak perlu ahli, minimal mereka harus tahu yang namanya internet. Agar nantinya bisa mengawasi anaknya dalam menggunakan internet,” ujarnya.

Tidak berbeda dengan siaran televisi, sekarang ini banyak sinetron televisi yang secara langsung bisa diadaptasi oleh anak. “Kita harus bisa memberitahu anak, mana yang benar dan salah,” ucapnya.

Meski begitu, ada pula siaran televisi yang membawa pengaruh positif. Sebut saja siaran pertandingan sepak bola yang banyak menggunakan taktik dan strategi. Di situ, anak bisa belajar dan menerapkannya dalam hidup.

Sebagai orang tua, masih menurut Vina, harus terus pula memupuk rasa ingin tahu. Perbanyak membaca untuk memerluas pengetahuan. Bila rasa ingin tahu orang tua tinggi, maka anak pun tidak akan berbeda. Rasa ingin tahu anak akan tumbuh dengan sendirinya.

Kemudian, jaga dan kembangkan komunikasi antar anggota keluarga. Dengan begitu, akan lebih mudah untuk membesarkan anak. Bila ada sesuatu yang salah, suami istri harus saling berkomunikasi. Jangan main diam-diaman. Lebih baik tanyakan langsung, apa yang menjadi masalah dan cari jalan keluarnya.

Suami istri juga harus saling berterus terang. Hindari saling merahasiakan sesuatu. Misalnya, suami membeli sesuatu tanpa sepengetahuan istri. Karena membelinya bersama anak, suami bilang pada anaknya untuk tidak bilang-bilang sama ibunya. “Jangan ancam anak untuk merahasiakan sesuatu,’ kata Vina.

Visi Orang Tua
Membesarkan anak tidak bisa begitu saja selesai setelah anak tumbuh dewasa. Anak harus diberi pendidikan formal maupun informal agar tumbuh menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.

Sebagian besar anak tumbuh karena pengaruh orang tuanya. Anak akan meniru apa yang dilakukan dan kebiasaan orang tuanya. Maka dari itu, agar anak memiliki rasa tanggung jawab, orang tua juga harus memiliki visi dalam kehidupan rumah tangganya. “Rencanakan visi ke depan keluarga. Mau apa dan bagaimana?” ujar Vina.

Berkomunikasilah dengan anak dan berikan anak kepercayaan. Bicaralah dengan kata-kata positif dan berilah motivasi. Bila anak berbicara, dengarlah perkataanya dengan hati. Sama halnya ketika anak memiliki masalah, tanyakan masalah yang sedang membayangi si anak. “Dengan begitu, anak akan dipupuk untuk mandiri dan memunyai rasa tanggung jawab,” tutur Vina.

Ada beberapa tips emosional intelejen yang dipaparkan Vina. Di antaranya adalah, dari pada menyalahkan, lebih baik memberi encourage pada anak. Kemudian, dari pada memaafkan, lebih baik menjelaskan pada anak apa yang telah diperbuatnya.

Dari lahir, anak bagaikan selembar kertas putih yang bersih. Orang tua dan lingkungan di luar rumah adalah warna-warna yang akan menghiasi kertas putih tersebut. Sebisa mungkin, orang tua harus menjaga dan mendidik anak agar warnanya bernilai positif dan membantunya dalam kehidupan ini.

Read More ..

Bingung Pilih Jurusan di PT?

Saat ini Anda mungkin sedang bingung menentukan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Beberapa yang lain mungkin sudah mendaftar ke perguruan tinggi, namun masih bertanya-tanya apakah pilihanku sudah tepat? Tulisan ini dimuat untuk Anda yang sedang resah mencari bidang studi atau karir yang cocok.

Memilih bidang studi di perguruan tinggi memang bukan hal mudah. Pertimbangannya banyak, dari faktor bakat, minat, nilai-nilai hidup, keuangan, kesempatan, bahkan keluarga. Namun satu hal yang penting dipertimbangkan adalah kepribadian.

Menemukan karir atau bidang studi yang cocok adalah bagian yang penting dalam perjalanan hidup kita. Apabila kita tidak menemukan karir yang cocok, bisa memunculkan ketidakseimbangan dan keresahan jiwa. Tuhan menciptakan setiap manusia adalah unik adanya. Setiap manusia diciptakan dengan konstruk tertentu untuk suatu maksud tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita mengenali keunikan kepribadian diri, agar bisa memahami maksud Tuhan menciptakan diri kita.

Salah satu pendekatan yang bisa membantu kita memahami keunikan kepribadian diri adalah melalui teori kepribadian John Holland. Teorinya membagi manusia ke dalam 6 tipe kepribadian. Setiap tipe kepribadian cocok untuk suatu lingkungan/bidang tertentu.

Tipe Realistik. Ciri-ciri orang tipe Realistik adalah orang yang menyukai tugas-tugas bersifat teknis. Ia suka jenis pekerjaan yang memakai tenaga, koordinasi motorik dan keterampilan. Ia orang yang konkrit dan praktis. Orang realistik biasanya memiliki sifat-sifat, seperti tidak suka bertele-tele, langsung (to the point), menuntut kejelasan dan bukti-bukti nyata. Biasanya ia tidak terlalu memiliki kepedulian sosial dan kurang berempati.

Dalam bersosialisasi, biasanya ia kurang luwes dan hangat. Ia senang dengan peran yang “jantan” atau macho. Kalau perempuan, biasanya ia tomboy, suka mengutak-atik benda-benda elektronik atau hal-hal yang sifatnya teknis. Tipe Realistik cocok untuk pekerja di bidang seperti: sipil, arsitektur, teknik, elektronik, perminyakan, mesin, pertanian, perkebunan, dan sejenisnya.

Tipe Konvensional. Ciri-ciri orang tipe Konvensional adalah orang yang menyukai tugas-tugas bersifat administratif. Ia suka jenis pekerjaan yang mementingkan keajegan, keteraturan, kerapihan dan ketertiban. Ia orang yang teliti, detail dan spesifik. Orang Konvensional biasanya memiliki sifat-sifat, seperti hati-hati, tertutup, pendiam, konsisten dan patuh. Ia biasanya orang yang teratur, terencana, tekun dan konservatif. Penampilannya rapih, sopan dan ramah. Biasanya ia kurang imajinatif dan kurang aktif dalam bergaul. Tipe ini cocok untuk pekerja di bidang akuntansi, auditing, sekretaris, finance, administrasi kantor, bank, dan sejenisnya.

Tipe Sosial. Ciri-ciri orang tipe Sosial adalah orang yang menyukai tugas-tugas berkaitan dengan mensejahterakan orang lain. Ia suka jenis pekerjaan yang mementingkan relasi dengan orang lain. Pembawaannya ramah, sopan, toleran, suka bergaul, dan fleksibel. Ia memedulikan masalah sosial, rohani, ingin melayani dan menolong orang lain. Hatinya mudah berbelas kasihan pada kesulitan orang lain. Ia juga suka kegiatan pendidikan dan sosial. Biasanya ia kurang tegas, terlalu kompromis dan menghindari konflik. Tipe Sosial cocok untuk pekerja di bidang pendidikan, administrasi sekolah, dosen, pekerja sosial, dokter, psikologi, konseling, perawat, dan sejenisnya.

Tipe Enterprising. Ciri-ciri orang tipe Enterprising adalah orang yang menyukai tugas-tugas berkaitan dengan mempersuasi atau mempengaruhi orang lain. Ia suka jenis pekerjaan di mana ia bisa tampil dan memimpin. Biasanya ia orang yang suka berkegiatan, aktif, energik, banyak bicara dan senang bergaul. Acapkali orangnya dominan, persuasif dan ingin menonjol. Biasanya ia kurang sabar, suka memaksakan kehendak dan cenderung ingin cepat-cepat. Akibatnya suka ceroboh dan kurang teliti. Tipe Enterprising cocok untuk pekerja di bidang penjualan, marketing, sales, personalia, wiraswasta, politik, hukum, public relations, dan sejenisnya.

Tipe Investigatif. Ciri-ciri orang tipe Investigatif adalah orang yang menyukai tugas-tugas berkaitan penyelidikan, penelitian atau penemuan ide-ide. Ia suka jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan fungsi-fungsi rasio atau intelektual. Orangnya cenderung abstrak, analitis dan kritis. Ia suka berpikir hal-hal yang sifatnya konseptual. Ia memiliki rasa ingin tahu yang besar, rasional dan suka yang rumit-rumit. Dalam bekerja ia hati-hati, mandiri, kadang radikal dan berorientasi pada kerja. Ia cenderung kurang mampu mengungkapkan perasaan secara verbal. Orangnya introvert, tertutup, biasanya pendiam dan kurang luwes dalam bergaul. Tipe Investigatif cocok untuk pekerja di bidang penelitian di dunia sains, misalnya kimia, fisika, matematik, biologi, teknisi laboratorium, pembuat program komputer, dan sejenisnya.

Tipe Artistik. Ciri-ciri orang tipe Artistik adalah orang yang menyukai tugas-tugas berkaitan dengan seni, imajinasi, keindahan, dan kebebasan berkreasi. Ia biasanya orang yang emosional, perasa, sensitif, tertutup dan idealis. Ia suka bebas berkreasi dan mengekspresikan dirinya. Biasanya ia suka berpenampilan berbeda dari orang-orang biasanya. Orangnya kreatif dan spontan. Ia tidak suka dikekang dan mudah bosan bila melakukan hal-hal yang monoton. Ia tidak suka kegiatan-kegiatan yang bersifat administratif. Ia cenderung kurang terencana dan kurang teratur cara kerjanya. Tipe Artistik cocok untuk pekerja di bidang seni, artis, desain, musik, editing, penulisan, dan sejenisnya.

Berdasarkan ke-enam tipe kepribadian tersebut di atas, manakah tipe kepribadian Anda? Ambillah waktu merenungkan kembali. Bertanyalah pada teman/saudara/orangtua, manakah kecenderungan kepribadian Anda? Kalau sudah menemukan tipe kepribadian yang cocok, cobalah sesuaikan dengan pilihan bidang studi yang telah dibuat, apakah sesuai?

* Hamizar, M. Si., Psi
Kepala Pusat Konseling dan Pelatihan IPEKA

Read More ..

Melihat Bakat Lewat Sidik Jari

Bakat, atau kelebihan seseorang di suatu bidang memang tak mudah ditemukan. Bakat tidak hanya didapat dari warisan garis keturunan. Dan untuk menjadikan bakat teraktualisasi, perlu ada intervensi atau pengasahan atas kapasitas bakat tadi. Tapi, jika belum tahu bakat apa yang terpendam dalam diri anak-anak kita, bagaimana mengasah bakatnya agar menjadi kemampuan khusus?

Guna mengetahui bakat anak, orangtua perlu menstimuli dan mengetesnya. Antara lain dengan memaksimalkan seluruh modalitas sang anak, misalnya dari pendengaran, penglihatan, pencecapan, perabaan, dan sebagainya, sejak anak berumur 6 bulan.

Pun demikian, sesungguhnya menggali potensi bakat anak, bisa dilakukan dengan banyak cara. Yang lazim dilakukan orangtua adalah dengan mengikutkan anak-anaknya pada bermacam-macam kursus sekaligus. Cara ini memang bukan tindakan yang keliru, namun, agar lebih terarah serta tidak membuang waktu dan biaya, kini tersedia tes-tes yang telah teruji keakuratannya. Dengan demikian, potensi anak dapat langsung diketahui dan orangtua dapat sedini mungkin memberikan arahan yang tepat.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan cara baru untuk mengetahui potensi anak sejak dini, yaitu dengan fingerprint test atau tes sidik jari. Fingerprint test adalah sebuah metode yang didasarkan pada ilmu dermathoglypic, yaitu ilmu yang mempelajari guratan-guratan di kulit. Dimana telah banyak dilakukan penelitian ilmiah tentang sidik jari ini. Antara lain dilakukan oleh Govard Bidloo sejak 1685 sampai dengan Marcelo Malpigh Kritine Bonnevie (1923). Dalam prosesnya, pembentukan sidik jari sudah dimulai saat janin berusia 13 minggu, bersamaan dengan pembentukan otak, dan sempurna pada minggu ke-21. Sidik jari manusia ditentukan oleh DNA, yang berhubungan erat dengan perkembangan sistem saraf. “Tes sidik jari telah melalui proses penelitian yang sangat panjang,” kata Sebastiana Linawati dari Yayasan Polaris (Children Education & Counseling).

Menurut Linawati, yang dijumpai di kediamannya di kawasan Alam Sutera, fingerprint test ini sudah bisa dilakukan sejak anak berusia di bawah 1tahun. Namun, untuk kemudahan pengambilan data, sebaiknya dilakukan pada usia minimal 2 tahun, juga sangat berguna bagi para profesional (orang dewasa).

Proses pengambilan sidik jari ini sangat sederhana, kesepuluh jari tangan di-scan, dengan alat scan seperti mouse yang terhubung dengan komputer penyimpanan data. Dari pola sidik jari dan telapak tangan dapat dilakukan penghitungan berdasarkan TNGT (total nerve growth factor) mulai jumlah alur, pola, ketajaman sudut dan pola segitiga telapak tangan (ATD). Untuk pengambilan data ini dibutuhkan waktu sekitar 10-20 menit. Setelah data diambil, analis akan memprosesnya sekitar 5 hari.

Selanjutnya, tim psikolog akan memaparkan hasilnya kepada orangtua si anak. “Saat konsultasi inilah dapat digali masalah yang ada antara bakat, kendala yang ada, pengaruh pola asuh serta stimulasi lingkungannya. Dimana hal ini semua saling berkaitan dalam pengembangan potensi anak,” ujar Linawati menjelaskan.

Hasil tes dan keakuratan
Nilai keakuratan Fingerprint test boleh dikatakan 90%, karena tidak dipengaruhi kondisi emosional dan tidak dibutuhkan pengetahuan otak. “Dan karena sifat sidik jari yang abadi, hasil tes ini berlaku seumur hidup, investasi 1 kali seumur hidup memang cukup mahal,” ujar Lina sambil tersenyum menyebutkan biaya Fingerprint test tersebut berkisar antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp1,5 juta.

Dari hasil tes tersebut dapat diketahui antara lain: potensi individu, kapasitas otak kanan dan kiri, basik karakter, gaya belajar anak dan saran profesi berdasarkan pengembangan hasil Multiple Intelligences yang sudah tidak asing lagi bagi kita. “Bahkan dengan alat finger print terbaru yang kita miliki dapat diketahui 10 kecercasan Multiple Intelligences yang sekarang berkembang” ujar Lina, dimana dalam waktu dekat ini Yayasan Polaris yang bergabung dengan SMART Solution akan mengadakan seminar dan Fingerprint test di daerah Serpong.

“Apapun hasil tes yang diperoleh, orangtua harus tetap membantu anak menstimulasi 3-4 kecerdasan yang tertinggi dan jangan terlalu merisaukan kecerdasan terendah, karena potensi tertinggi paling mudah dikembangkan, dengan berkembangnya potensi tersebut, kecerdasan yang lain juga akan berkembang. Terlebih, orangtua juga tidak boleh memaksakan kehendaknya,” tukas Lina menutup pembicaraan.

Read More ..

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP