Ada UFO Saat Pelantikan Barack Obama?

Gambar menakjubkan hasil dari rekaman video ini menunjukkan penampakan UFO (unidentified flying object) saat berlangsung pelantikan Presiden AS Barack Obama di Washington, D.C pekan lalu. Tayangan video yang dipublikasikan jaringan online CNN dengan judul 'UFO at Inauguration of President Barack Hussein Obama' telah mendapatkan perhatian khusus dari kalangan pengunduh saat muncul di internet.

Tayangan video menunjukkan pembawa acara CNN Wolf Blitzer dan Anderson tengah membahas pidato bersejarah Obama sebelum sudut pengambilan gambar diarahkan ke Capitol, Washington D.C. The Sun melaporkan objek kecil berwarna gelap melintasi monumen Mall.

Gambar ini menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan blogger. Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa objek itu adalah seekor burung.

Ada juga yang meragukan penampakan itu sebagai seekor burung mengingat bentuknya datar dan tak terlihat kepakan sayap. Namun, salah satu pemberi komentar menulis: "Secara pribadi, saya rasa alien turut bersukacita dengan masyarakat dunia dalam pelantikan Obama."(kompas.com)

Read More ..

Waspada, 9 Juta Komputer Sudah Terinfeksi Conficker

Seperti virus penyakit, virus komputer juga menyebar dengan cepat dari satu komputer ke komputer lainnya. Wabah yang tengah mengancam jutaan komputer di seluruh dunia sekarang adalah serangan yang disebut conficker.

Program berbahaya ini telah menginfeksi antara 6-9 juta komputer di seluruh dunia hanya dalam waktu 2 minggu. Kawasan yang terkena serangan paling tinggi adalah Asia dan Amerika Latin.

Berdasarkan data Symantec, China dan Argentina merupakan negara yang paling parah terkena serangan jenis worm ini. Conficker baru menyebar sekitar dua bulan lalu namun telah menimbulkan kepanikan yang begitu massif.

Hampir 29 persen komputer di China terinfeksi conficker. Sementara Argentina telah mencapai 11 persen. Selain itu, serangan ini juga cepat menyebar di Brazil dan Rusia.

"Kami tak melihat jumlah terinfeksi yang sebesar itu di tempat lainnya," ujar Alfred Huger, wakil presiden Symantec Security Response. Di AS, misalnya, komputer yang terinfeksi baru sekitar 1 persen.

Huger mengatakan worm ini memang didesain pembuatnya untuk menuliskan kode yang bekerja pada jaringan China dan Brazil sehingga kedua negara itulah yang sepertinya menjadi target serangan. Namun, versi terbarunya menyerang ke jaringan lebih luas.

"Saya kira pembajakan punya peran meski saya tidak tahu bagaimana pengaruhnya," ujar Huger. Negara di Asia dan Amerika Latin selama ini dikenal dengan tingkat pembajakan software yang sangat tinggi.

Para pengamat keamanan komputer saat ini masih meraba-raba apa yang akan dilakukan pembuat conficker setelah menginfeksi jutaan komputer di seluruh dunia. Yang pasti, komputer yang terinfeksi dapat diambil alih pembuat virus dari jarak jauh layaknya zombie. Jutaan komputer tersebut bakal menjadi jaringan botnet terbesar di dunia yang rawan dimanfaatkan untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencurian data rahasia atau bahkan rekening bank. Dalam beberapa kasus, komputer yang terserang akan mengalami gangguan koneksi setiap kali terhubung ke internet.

Conficker yang juga disebut Downandup atau Kido menyerang dengan cara memanfaatkan celah kelemahan pada fitur Windows Service yang telah ditambal Microsoft bulan Oktober lalu. Namun, beberapa laporan mengatakan virus tersebut tidak mati meski patch telah dipasang. Conficker menginfeksi dengan cara menebak password admin di jaringan atau melalui USB flash.

Jadi, hati-hati terhadap serangan ini dan lebih waspada setiap kali melakukan tukar-menukar file. Update antivirus mutlak untuk mengantisipasi kemungkinan serangan.(kompas.com)

Read More ..

Properti Hunian dan Bisnis Jakarta Barat

Masih Terus Bergeliat

Perkembangan properti di Puri Indah dan sekitarnya masih akan terus berkembang di waktu mendatang. Apalagi daerah tersebut termasuk dalam wilayah pembangunan sentra primer baru Jakarta Barat.

Sejumlah lahan di seputar Kantor Walikota Jakarta Barat telah disiapkan untuk pembangunan berbagai properti. Di Jakarta Barat, Sentra Primer Baru Barat (SPBB) atau Central Business District Jakarta Barat (CBD) di bangun di daerah Puri Indah dengan luas kurang lebih 134 hektar.

Pembentukan kawasan itu merupakan bagian dari rencana tata ruang wilayah (RTRW) 2010, yang mengarahkan pertumbuhan pembangunan kota ke wilayah timur dan barat Jakarta. Upaya itu diharapkan akan membatasi pertumbuhan pengembangan kota ke arah selatan, yang merupakan wilayah resapan air bagi Jakarta.

Hingga saat ini, baru 65% dari total luas lahan yang direncanakan, telah menjadi bagian dari kawasan SPB Barat. Sisanya masih berupa rumah-rumah penduduk yang lahannya belum dibebaskan.

Tapi, meskipun begitu, pembangunan properti di Jakarta Barat masih terbilang tertinggal dibandingkan belahan Jakarta lainnya, terutama dengan Jakarta Selatan yang pembangunan propertinya berkembang pesat. Begitu juga bila dibandingkan dengan Serpong atau Kelapa Gading.

“Dari segi jumlah, perkembangan properti di wilayah Puri Indah masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Kelapa Gading atau Serpong. Pembangunan properti komersial memang ada, tapi biasa saja. Selain faktor harga yang tidak lebih baik dari kedua daerah tersebut, di sana pun masih banyak daerah yang belum tersentuh seperti daerah dekat outer ring road dan daerah Meruya yang masih banyak tanah-tanah kosong,” kata Ketua Dewan Pengurus Pusat AREBI, Tirta Setiawan.

Dengan kata lain, Puri Indah dan sekitarnya masih sangat berpotensi untuk terus berkembang dan daerahnya belum “mati”. Namun, progresnya tidak lebih baik di banding Serpong dan Kelapa gading.

Tapi, menurut Principal Ray White Puri Indah, Ir Widiyanto, justru perkembangan properti di Puri Indah semakin tahun semakin baik. Harga propertinya pun dibilang terus merangkak naik.

Masa puncak (booming) industri properti di Indonesia diperkirakan akan terjadi 4 atau 5 tahun mendatang, menyusul stabilnya pemerintahan baru yang akan terbentuk pasca-pemilu 2009. Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menilai, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menyerap produk-produk properti yang ada di pasar.

“Sesuai siklus, booming properti jatuh pada 2010-20012. Jadi belilah properti di saat soften seperti sekarang jangan saat booming,” ujarnya dalam sebuah seminar properti di Gading Serpong pertengan April lalu.

Geliat pengembang generasi baru yang memiliki inovasi bisnis lebih maju dibandingkan dengan para pendahulunya, juga akan memberikan warna baru pada industri properti nasional, dan Jakarta Barat khususnya.

Dalam skala yang lebih kecil, Jakarta terus berbenah dan merias diri dengan berbagai pembangunan, termasuk pembangunan di sektor properti termasuk di komunitas ini.
Sederet pengembang properti papan atas hadir di komunitas kita dengan menyediakan beraneka produk properti seperti rumah, ruko, atau apartemen. Para developer berlomba-lomba menghadirkan produk-produk properti pilihan untuk masyarakat.

Dengan segmentasi yang terbagi-bagi, atau dengan menghadirkan beragam pilihan produk properti, masyarakat semakin memiliki kesempatan untuk mempunyai produk properti yang nyaman.

Sejalan dengan permintaan pasar, penyediaan produk properti tak lagi berkutat pada pembangunan produk hunian. Produk properti komersial seperti ruko dan pergudangan juga semakin dibutuhkan, seiring dengan makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan bisnis di kawasan ini. Panangian pun mengatakan, investasi produk properti yang paling tinggi untuk saat-saat ini adalah produk properti komersial dalam bentuk ruko.

Pengembang yang turut menyelam di bisnis properti pun tidak hanya pemain besar. Beberapa pengembang kecil dan menengah juga hadir meramaikan pasar properti kawasan ini. Bahkan, AdInfo juga menemukan pengembang perorangan yang ikut bersaing di bisnis properti.

Kesempatan memang terbuka luas di bisnis properti Jakarta Barat. Jika ada kemauan dan usaha, menjalankan bisnis properti akan menjadi suatu hal yang sangat menyenangkan.

Seiring pesatnya pembangunan properti di Jakarta Barat dan mulai padatnya para penghuni, kemacetan sepertinya telah membayangi kawasan ini. Di pagi hari atau saat jam kerja, kemacetan sering mewarnai jalan-jalan di sekitar Puri Indah, Kembangan, dan Kebon Jeruk.

Meski dengan kemacetan tersebut, pembangunan properti di wilayah Jakarta Barat tetap marak dan tidak pernah sepi dari aktivitas pembangunan. Transaksi bisnis properti pun meningkat cukup signifikan, terutama karena lokasinya yang dinilai strategis yakni dekat dengan bandar udara internasional, jaringan jalan tol, pusat kegiatan bisnis, dan pusat perbelanjaan.

Namun, buat para developer, ternyata tingkat kemacetan suatu wilayah justru menjadi pertanda baik buat bisnis properti. Artinya, kawasan tersebut bisa dibilang sudah berkembang karena sudah banyak masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di sana. Dengan begitu, harga tanah dan propertinya pun bukan tidak mungkin akan terus merangkak naik.

Seperti halnya di Kelapa Gading, dulu areal tersebut hanyalah tanah kosong yang belum digarap, tapi sekarang, di daerah tersebut tersebar berbagai produk properti seperti perumahan, ruko, apartemen, dan pusat perbelanjaan.

Begitu juga dengan kawasan Kembangan dan Kebon Jeruk, kabarnya, harga tanah di situ sudah mencapai Rp 5,5 juta per meter. Berbagai properti dari berbagai pengembang pun seperti berlomba-lomba menghias daerah tersebut.

Salah satu mega proyek yang saat ini sedang dibangun di daerah ini adalah The St Moritz Penthouses and Residences. Proyek yang dirancang oleh DP Architects (Singapura) dan beberapa konsultan kelas internasional lainnya ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas ekslusif seluas 1 juta meter persegi (sekitar 150 kali ukuran lapangan bola). The St Moritz akan menjadi ikon baru di pusat Jakarta mencangkup pembangunan 17 gedung pencakar langit yang di antaranya adalah gedung 65 lantai yang akan menjadi gedung tertinggi di Indonesia.

Konsep fasilitas 11 in 1 akan dielaborasikan menjadi pembangunan shopping mall seluas 500.000 meter persegi, hotel bintang 5 dengan 500 kamar, convention centre seluas 6000 meter persegi, 1500 unit apatemen mewah, Rumah Sakit Siloam dengan akreditasi internasional JCI, sekolah swasta, kapel pernikahan, atraksi indoor Seaworld, sport country club, spa dan juga fasilitas helikopter untuk ke bandara.
Dalam pembangunan proyek ini, turut terlibat pula arsitek taman terkenal di dunia, Bill Bensley. Di mana pada tahun 2007 lalu, Majalah TIME menempatkan Bill Bensley sebagai arsitek taman nomor satu di dunia.

Lulusan Harvard University ini telah merancang lebih dari 120 properti di kurang lebih 25 negara di dunia. Portofolio rancangannya antara lain, Four Seasons Hotel, Grand Hyatt, dan JW Marriott di seluruh dunia.

Pada tahap pertama, proyek ini diharapkan selesai dalam waktu 3 tahun dengan target pembukaan pusat perbelanjaan pada tahun 2011. Diikuti dengan menara residensial dan fasilitas-fasilitas utamanya pada kuartal empat 2011.

Daerah Berkembang

Ada beberapa sebab kenapa perkembangan properti begitu signifikan di daerah Kembangan dan Kebon Jeruk. Pertama, hal tersebut tidak terlepas dari perencanaan dan perkembangan tata kota yang berjalan lebih baik dibanding daerah lainnya di Jakarta.
Apalagi kedua wilayah tersebut berdekatan dengan Kantor Walikota Jakarta Barat dan banyak terdapat sentra-sentra bisnis. Dengan begitu, bisa dibilang Kebon Jeruk dan Kembangan sebagai daerah yang “menjanjikan” dan merupakan “daerah baru” yan terus bertumbuh.

Kedua, terdapat ruas jalan tol yang memudahkan siapa saja yang tinggal dan beraktifitas di daerah tersebut untuk bergerak ke berbagai wilayah Jakarta. Belum lagi kedekatannya dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjuk Priok.

Perkembangan kawasan ini dimulai sekitar tahun 1995, kala itu, Grup Ciputra mulai membangun mal dan perumahan. Master plan daerah ini pun memang disusun sebagai kawasan perumahan, bisnis, dengan segudang fasilitas sekolah, pusat perbelanjaan, kesehatan, hiburan, dan sebagainya.

Saat ini pun, Pemerintah DKI Jakarta lagi mengembangan Sentra Primer Kembangan seluas 120 hektar. Dimulai dengan pembangunan mega proyek The St Moritz Penthouses and Residences.

Pengamat properti Panangian Simanungkalit menilai, kawasan Jakarta Barat berkembang secara fenomenal karena didukung oleh beberapa faktor. Pertama, seperti juga Kelapa Gading, kawasan Jakarta Barat banyak dihuni oleh etnis Cina yang beranggapan kawasan Jakarta Barat membawa peruntungan baik. Kedua, Jakarta Barat memiliki aksesibilitas yang bagus, infrastruktur yang lengkap serta berkembangnya perumahan-perumahan di sekitarnya.

“Jika kelak jalan tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) jadi melalui Kebon Jeruk, maka Jakarta Barat akan semakin strategis. Ketika itulah wilayah ini akan menjadi kawasan yang paling strategis di Jakarta. Jarak tempuh ke Soekarno Hatta cukup 15 menit, ke Tanjung Priuk 30 menit dan ke kawasan Sudirman hanya 20 menit,” papar Panangian.
Memang, PT Jasa Marga (Persero) tahun ini berencana merampungkan ruas tol Ulujami-Kebun Jeruk yang merupakan bagian dari ruas Seksi W2 Pondok Pinang-Kebon Jeruk junction sepanjang 11,17 kilometer. Yang telah selesai dibangun adalah Pondok Pinang-Veteran (2,7 km). Namun sayangnya ruas Veteran-Ulujami (1,3 km) masih tertunda pembangunannya. Jika itu beres, ruas lanjutannya yakni Ulujami-Kebun Jeruk sepanjang 7,17 kilometer akan bisa dirampungkan sesegera mungkin.

“Jika JORR Seksi W2 tuntas, pintu keluarnya ada di Veteran, Ulujami dan Meruya, ketemu dengan ruas tol Jakarta-Tangerang. Kita sih ingin Seksi W2 selesai tahun ini,” ucap Zuhdi Saragih, Kepala Humas PT Jasa Marga (Persero).

Singkatnya, ke depan kawasan Jakarta Barat agaknya bakal menjadi primadona. Banyak faktor yang turut mendukung. Kawasan inipun relatif banyak yang bebas banjir. Kalaupun ada yang “menikmati” banjir di musim hujan, paling-paling di Kedoya, Taman Ratu, dan Green Garden.

Tetapi secara umum wilayah Jakarta Barat tidak separah kawasan Kelapa Gading. Ditambah dengan pengembangan tata kota yang baik dan akses JORR, tak pelak Jakarta Barat akan semakin melaju pesat. Baik sebagai tempat tinggal atau investasi/bisnis.

Rusunami
Semakin sempitnya wilayah dan bertambah banyaknya masyarakat yang butuh rumah tinggal, membuat pemerintah dan developer melakukan terobosan dengan membangun banyak Rusunami dan apartemen bersubsidi di wilayah Jabotabek.

Rusunami sendiri adalah singkatan dari rumah susun sederhana milik yaitu bangunan bertingkat yang dibangun dalam satu lingkungan tempat hunian yang memiliki wc dan dapur. Baik menyatu dengan unit maupun bersifat publik dan diperoleh melalui kredit kepemilikan rumah dengan subsidi maupun tanpa subsidi.

Di Jakarta Barat sendiri terdapat beberapa rusunami yang sedang dibangun. Sebut saja seperti City Garden Cengkareng, City Park Cengkareng, Crown Eksekutif Daan Mogot, Menara Kebon Jeruk, dan sebagainya.

Dengan proyek properti tersebut, masyarakat akan lebih mudah memiliki tempat tinggal. Harganya sendiri paling murah sekitar Rp 86 juta dan yang termahal kira-kira Rp 144 juta. Luas unit rusunami minimal 21 meter persegi dan maksimal 36 meter persegi.

Di balik maraknya pembangunan berbagai properti di Jakarta, khususnya Jakarta Barat, tentunya harus pula dipikirkan dampaknya. Sudah menjadi rahasia umum bila pembangunan perumahan atau produk properti sering dituding sebagai penyebab terjandinya banjir di satu wilayah.

Diharapkan, developer dan masyarakat di sekitar lokasi properti yang dibangun dapat bekerja sama agar sama-sama tidak dirugikan. Karena pembangunan properti memang ditujukan untuk menjadi sarana masyarakat dan daerah dalam beraktifitas. Pun sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat, pelaku bisnis, dan pemerintah.


Read More ..

Pilihan Properti Hunian Jakbar

Kebutuhan akan properti rumah tinggal masih cukup tinggi di tahun 2009 ini. Meski krisis global masih terus menggelinding, tapi beberapa developer masih terus menawarkan properti huniannya. Berikut beberapa properti hunian di wilayah Jakarta Barat yang bisa menjadi pilihan :

Casa Jardin - The Garden Residence

Dengan lahan seluas 38 Hektar, perumahan ini memiliki presentase pembagian area berupa bangunan 30 % dan area taman plus fasilitas umum sebesar 70 %. Dengan pembagian itu, Casa Jardin dikatakan merupakan perumahan yang mengedepankan lingkungan hijau dengan fasilitas mewah dan lengkap.

Perumahan yang memulai launching perdana September 2008 ini, pada waktu yang lalu sudah menjual 2 cluster perdananya, Catalya dan Evodia.

Cluster Catalya mempunyai luas bangunan sekitar 115-178 m² dengan luas tanah dari 90 m². Cluster ini memiliki 3 tipe rumah yang berbeda, masing-masing Pine tipe A/B, Oak tipe A/B, dan Maple tipe A/B.

Sedangkan cluster Evodia mempunyai luas bangunan satu rumah tinggal 290-460 m² dengan luas tanah sekitar 200 m². Berbeda dengan Catalya, Evodia didesain dengan 4 tipe rumah pilihan, Ebony A/B, Cypress A/B, Redwoods A/B, dan Magnolia A/B.
Semua cluster memiliki spesifikasi teknis dengan memerhatikan standar rumah mewah. Mulai dari pondasi bangunan hingga ground water tank.

Lokasi perumahan ini cukup strategis dengan akses jalan segala arah. Bahkan dekat dengan pusat kota dan 4 akses jalan tol menuju Bandara Soekarno - Hatta, pelabuhan merak, tol dalam kota, dan JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang sedang dikerjakan saat ini.

Fasilitas yang akn disediakan antara lain, club house, swimming pool, fitness center, jogging trek, dan children playground.

Sementara itu akan tersedia pula Cluster Dianella yang memiliki 3 tipe rumah, Olive ukuran luas bangunan 105 m² dengan luas tanah 144 m², Agathis luas bangunan 135 m² dengan luas tanah 162 m², dan Mahogany dengan luas bangunan 175 m² dan luas tanah 200-250 m².

Harga yang ditawarkan untuk cluster Dianella dari Rp 900 juta - 1,8 Milliar (harga tersebut disesuaikan dengan pergerakan kurs rupiah).


Casa Goya

Casa Goya Residence memiliki dua cluster terbaru yang sedang dipasarkan, Cluster Utara sebanyak 40 unit dan Cluster Boulevard sebanyak 17 unit. Selain itu, Casa Goya juga memiliki dua cluster lain yaitu, Casa Valencia sekitar 22 unit (sekarang tinggal 7 unit dengan kisaran harga Rp 1,5 milyar - Rp 3 milyar) dan Cluster Casablanca sebanyak 38 unit (sisa 11 unit).

Menurut Presiden Direktur PT Bangun Investa Graha yang mengembangkan Casa Goya Residence, Hj Gloria Imam Soepardi, konsep utama perumahan ini mengedepankan pentingnya kualitas lingkungan yang sesungguhnya pada perumahan di kawasan padat.
”Perjalanan panjang merintis kesetaraan hunian dan lingkungan bukan perkara gampang. Mulai master plan hingga pelaksanaan pembangunan membutuhkan waktu dan pemikiran matang,”paparnya.

Perumahan ini memiliki konsep Green landscape dan Environmental Friendly berupa lanskap yang sarat dengan aneka tanaman bunga dan jenis palm.

Keunikan dari tiap cluster yang disediakan serta lingkungan sekitar yang penuh dengan aktifitas kota Jakarta, sudah sepantasnya menjadi pilihan. Orang pun menyebutnya sebagai Trend Setter untuk produk rumah menengah atas di kawasan Jakarta Barat. Lokasinya hanya berjarak satu kilometer dari Jalan S. Parman, Slipi. Dengan begitu, baik dari dan ke lokasi, aksesnya mudah terjangkau.

Selain kemudahan aksesibilitas tersebut, keunggulan lain yang ditawarkan adalah konsep desain bangunannya yang Limited Edition Designs, dan Limited Quantity. Tidak seperti konsep modern minimalis yang sifatnya sementara, Casa Goya Residence dibuat dengan konsep desain modern klasik yang lebih abadi. Tapi, sentuhan arsitektur klasiknya tidak begitu kental. Penataan ruang di Casa Goya dibuat berbeda pada tiap rumahnya. Ini merupakan perwujudan dari customized design.

Apartemen Kemanggisan

Proyek Apartemen dengan konsep Mix – Use akan meramaikan dunia properti di wilayah Barat Jakarta. Berdiri di lahan seluas kurang lebih 1 hektar, Apartemen Kemanggisan dibangun dengan jumlah unit sekitar 1100 unit. Dengan lokasinya yang berada di Kemanggisan, apartemen ini dinilai memiliki letak yang cukup strategis.
Wilayah tersebut juga merupakan daerah padat hunian dengan berbagai sarana dan prasarana umum seperti sekolah, mall, dan berbagai kegiatan bisnis. Aksesnya cukup mudah dan strategis dan tidak terlalu jauh dengan Bandara Sukarno-Hatta.

Diperkenalkan mulai Oktober 2008 lalu, apartemen ini dibangun dengan material seperti halnya material untuk high rise building. Finishing interiornya menggunakan dinding ruang gypsum, dinding antar unit sejenis bata ringan, cat dinding, lantai unit dengan keramik, plafon exposed di cat, dan jendela luar aluminium.

Apartemen Kemanggisan dilengkapi dengan fasilitas umum seperti, kolam renang, sport gym, food court, ATM centre, kios-kios, dan lainnya. Dalam rangka mensukseskan program pemerintah dalam membuat ”1000 Tower”, ditargetkan bangunan ini akan selesai paling lambat November 2010.

Tipe unit yang ditawarkan apartemen dengan dana pembangunan sekitar 200 milyar ini antara lain, Tipe 25 dengan harga Rp 144 juta dan Type 50 seharga Rp 288 juta. Target pembelinya adalah keluarga muda dan profesional muda yang mau bertempat tinggal di tengah kota. Sehingga memudahkan mereka melakukan aktivitas kerja dan keluarga.

Orchard Palace Residence


Orchard Palace Residence merupakan properti Rusunami atau apartemen murah bersubsidi yang berlokasi di Jalan Raya Daan Mogot. Apatemen ini dilengkapi dengan fasilitas memadai, baik untuk berolah raga, berbelanja, maupun untuk urusan makan.

Di atas lahan seluas 5 hektar, Orchard Palace Residence akan pula membangun kolam renang berukuran olympic dengan model dan desain artistik.

Menurut Promotion Manager Orchard Palace Residence, Erliana Novianty, Orchard Palace Residence memiliki 4 tower yakni, Suntec, Somerset, Raffles dan Woodlands. Setiap towernya terdiri dari 1000 unit dengan tipe dan luas bangunan berbeda-beda (21 m2, 26, 5 m2 dan 35 m2). Setiap towernya, dilengkapi dengan 6 lift.

Selain fasilitas di atas, Orchard Palace Residence juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti, pasar modern, laundry, food market, pompa bensin, shop house, fitness aerobic, volley, badminton, dan keamanan 24 jam.

“Bukan itu saja, transportasi di lokasi ini juga 24 jam, dekat terminal bis, Bandara Soekarno Hatta, dan pusat perbelanjaan Carrefour serta Hypermart,” ujarnya.
Bicara soal harga, apartemen ini memberikan harga yang relatif terjangkau. Dari Rp 88 juta - Rp 144 juta per unitnya. Dengan harga tersebut, tidak heran jika saat ini Tower Suntec sudah terjual sekitar 80-90%.

Perumahan Puri Metropolitan

Puri Metropolitan memiliki kriteria sebagai hunian yang sangat berkelas. Perumahan yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Cipondoh Tangerang ini merupakan salah satu contoh perumahan di Jakarta yang serius melakukan program penghijauan.

Puri Metropolitan juga melengkapi kenyamanan setiap penghuninya dalam bidang keamanan. Dengan sistem pintu satu gerbang dan petugas keamanan yang selalu berpatroli setiap saat membuat perumahan ini menjadi sangat aman dan nyaman.

Perumahan ini menyediakan berbagai tipe rumah, mulai dari tipe kecil hingga tipe-tipe besar dengan luas bangunan dan tanah ratusan meter. Sebut saja, tipe Nirmala dengan luas bangunan 52 dan luas tanah 108, tipe Ixora luas bangunan 45 dan luas tanah 120, tipe Mandevila luas bangunan 86 dan luas tanah 160, tipe Salvia luas bangunan 81 dan luas tanah 135, tipe Plumeria luas bangunan 135 dan luas tanah 135 serta tipe Ficus dengan luas bangunan 89 dan luas tanah 160.

Puri Metropolitan telah dilengkapi beragam fasilitas seperti kompleks ruko, food court dan club house yang menyediakan lapangan tenis dan basket. Ada juga sekolah unggulan Tunas Metropolitan (TK-SD), Sekolah First Step (play group-TK), dan kolam pemancingan. Bahkan, lapangan badminton dan kolam renang berukuran semi olympic (12 x 25 m) pun tersedia di perumahan ini.

General Manager Puri Metropolitan, Tono Supartono menuturkan, selain fasilitas-fasiltas tersebut, akses baru yang akan tembus ke Jalan Tol Jakarta-Merak pun sedang diupayakan untuk segera direalisasikan.

Taman Semanan Indah


Perkembangan dunia properti saat ini menunjukkan kegairahan yang cukup menggembirakan. Terlebih di daerah-daerah yang masih kurang pembangunan seperti pertokoan dan perkantoran. Melihat hal ini, Taman Semanan Indah pun ikut meramaikan perkembangan dunia properti di wilayah Jakarta Barat. Di mana pengembang ini menawarkan beberapa produk rumah tinggal dengan desain minimalis modern.

Beberapa produk yang ditawarakan adalah The Verona Park, Valencia, Harmony, Le Cristal, Puri Keluarga, Permata Asri, Fedora, New Cendana, Plaza de Lumina, Gelena dan Fluorite. Keselurahan produk properti yang ditawarkan mempunyai keunggulan masing-masing. Seperti Gelena dan Fluorite yang sangat disukai oleh masyarakat, produk ini merupakan tempat tinggal dengan desain minimalis modern yang membuat penghuninya terasa nyaman.

Menurut Manager Marketing, Taman Semanan Indah, Atik Riyanto, Gelena dan Fluorite memiliki beberapa varian yang tampak elegan dan menarik. Bukan itu saja, hunian ini dirancang dengan perpaduan antara lokasi dan desain modern yang penuh estetika. Bertempat di lokasi yang strategis, hunian ini bisa pula menjadi investasi yang sangat menguntungkan.

Gelena dan Fluorite bisa dikatakan strategis karena lokasinya yang dekat dengan JORR W1 (melintasi wilayah Puri Indah hingga Cengkareng). Gelena memiliki ukuran tipe berbeda (8 X 15 dan 6 X 15). Sedangkan Fluorite berukuran 5 X 15 dan 7 X 15. Saat ini, Gelena sudah habis terjual sedangkan Fluorite masih tersisa sekitar 60 % dari 38 unit yang tersedia.

Taman Semanan Indah memberikan harga yang kompetitif. Bahkan untuk memperoleh hunian di Taman Semanan Indah pihaknya memberikan berbagai kemudahan. Salah satunya, harga yang tertera masih bisa diberi potongan hingga 10%. Sedangkan untuk kepemilikan KPR, Taman Semanan Indah telah bekerja sama dengan beberapa bank dalam penyaluran kredit.

Grand Surya Apartment

Selain apartemen yang harganya premium, pemerintah memiliki terobosan baru dengan memberikan subsidi dalam pembangunan apartemen di lokasi-lokasi tertentu. Dengan begitu, harganya pun akan terjangkau masyarakat. Terutama buat mereka yang berada di strata sosial menengah dengan pendapatan maksimal 4,5 juta/bulan.

Bila kita melihat kawasan Pegadungan, Kalideres, di situ sedang dibangun 4 tower apartemen dengan nama Grand Surya Apartment. Apartemen yang lokasinya berdekatan dengan lokasi hunian yang sudah ramai (Taman Surya 5, Permata Palem, Citra 2) ini sebenarnya sudah dibangun sejak tahun 1998. Tapi, karena krisis moneter, pembangunannya dihentikan.

Sekarang, apartemen yang memiliki akses langsung ke Bandara Soekarno-Hatta dan Kota serta kemudahan pembayaran DP Rp 4.8 juta selama 6 bulan dan cicilan sebesar 1 jutaan melalu KPA BTN ini, mulai diteruskan pembangunannya dan akan selesai di awal 2009 nanti.

Mungkin ada pertanyaan kenapa bangunan yang sudah terbengkalai selama 10 tahun tersebut diteruskan kembali pembangunannya? Apakah nantinya tidak membahayakan?

Menurut Vice President KSO Surya Lestari Development, Ir. R Vincensius, saat ini memang banyak masyarakat yang ingin membeli unit apartemen meragukan kekuatan konstruksinya. Perlu diketahui, sebelum kami melanjutkan proyek ini, kami sudah melakukan uji kekuatan konstruksi. Hasilnya, konstruksi dinyatakan masih bagus dan direkomendasikan.

Tes kekuatan konstruksi tersebut berada di bawah pengawasan PT Sinergi Pandu Dinamika sebagai konsultannya. “Ada dua tes yang dilakukan, coring dan hammer test. Keduanya dilakukan untuk mengetes kekuatan konstruksi dengan cara mengambil contoh beton di tempat-tempat tertentu,” kata Ir. R Vincensius.

Masih menurutnya, bangunan ini sebenarnya ketika dihentikan sudah selesai dalam hal konstruksi. Semua lantai sudah selesai dibangun dan besi-besi tulang sudah terbungkus beton. Jadi, tidak ada alasan untuk meragukan kekuatannya. Apalagi bangunan beton sifatnya sama dengan batu yang umurnya bisa 100 tahun.

Begitu juga dengan kekuatan pondasinya. Tidak diragukan karena merupakan pondasi tiang pancang yang ditanam sampai tanah keras. “Kami juga sudah melakukan cek settlement untuk melihat kemiringan bangunan. Hasilnya, tidak ada kemiringan di bangunan apartemen ini,” ujar Ir. R Vincensius.

Sebetulnya, dalam kondisi sekarang, secara tidak langsung masyarakat sudah bisa melihat kekuatan pondasi dan konstruksi apartemen ini. “Misalnya untuk pondasi yang kekuatannya baru bisa diketahui 2 – 3 tahun mendatang. Apartemen ini sudah 10 tahun berdiri dan ketika dicek, ternyata pondasinya masih bagus,” jelas Ir. R Vincensius.

Grand Surya Apartment dibangun dengan 4 tower berbeda. Tower M dan K dibangun sebanyak 8 lantai. Sedangkan Tower J dan L didirikan 12 lantai. Setiap lantainya terdapat 16 unit.

Kecuali lantai terbawah yang digunakan sebagai kios, alokasi semua unit tersebut diperuntukkan buat tempat tinggal. Nantinya, di tengah-tengah di antara keempat tower tersebut akan dibangun pula ruang serba guna atau aula.
Selain taman dan tempat parkir, Grand Surya Apartment yang dilanjutkan pembangunannya di bulan Juli tahun ini, juga dilengkapi dengan fasilitas lift.

“Setiap tower nantinya akan dilengkapi 2 unit lift berkecepatan 90 meter/menit. Lift jenis ini biasa digunakan buat apartemen-apartemen mewah,” ujar Ir. R Vincensius.
Diharapkan pemilik unit apartemen di sini adalah mereka yang bermukim di kawasan sekitar. “Karena lokasinya dekat dengan Bandara Soekarno – Hatta, pilot atau pramugari juga menjadi target market apartemen ini,” kata Marketing Manager Grand Surya Apartment, Marthen Roe Roe.

Selain dekat dengan bandara, apartemen yang sekitar 70% sudah laku terjual ini, pun dikatakan startegis karena memiliki akses keluar-masuk ke wilayah Pluit, Tangerang, Grogol, dan Bandara Soekarno – Hatta. “Apartemen ini memiliki 4 akses keluar-masuk yang memudahkan penghuninya dalam beraktifitas. Belum lagi dekat dengan Jakarta Outer Ring Road yang rencananya akan selesai 2009 nanti,” ucap Marthen.

Syarat kepemilikan Grand Surya Apartment, sama dengan syarat yang ditetapkan apartemen bersubsidi lainnya. Di antaranya, belum pernah memiliki rumah, belum pernah menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan penghasilan maksimal 4,5 jt/bulan.
Sedangkan bunga yang ditawarkan sebesar 9,5% fix selama 4 tahun. Cara pembayaran dengan memberikan down payment sebesar 20% dan sisanya dibayarkan melalui KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) BTN.

Harga 1 unit apartemen yang dikerjakan oleh PT Catur Bangun Mandiri (CBM) ini ditetapkan sebesar Rp 144 juta. “Semakin tinggi lantainya, harga unit pun akan lebih mahal. Tambahannya paling besar sekitar 10% dari harga jual,” jelas Marthen .

Ukuran setiap unit terbilang lebih luas dibanding unit di apartemen bersubsidi lainnya di Jakarta. Luasnya sekitar 36 M2/net. “Luas itu belum termasuk selasar. Kami hanya menghitung luas ruangannya saja,” kata Marthen.

Merebaknya apartemen bersubsidi tidak lepas dari harganya yang terbilang murah. Sebut saja seperti harga 1 unit apartemen di Grand Surya Apartment yang hanya sekitar Rp 144 juta. Tapi, menurut Ir. R Vincensius, apartemen bersubsidi, biar murah namun tidak murahan.

“Pikir saja, mana ada yang murah untuk bangunan bertingkat. Belum lagi kualitas lift atau pemadam kebakaran yang pada dasarnya sama dengan gedung bertingkat umumnya,” jelas Ir. R Vincensius.

Di sini pun, lanjutnya, spesifikasi bangunan tidak seperti flat. Kami menggunakan full plafond gypsum dan sanitari menggunakan Toto (bukan dengan embel-embel setara). Jaringan listrik berada di bawah tanah.

Maraknya apartemen bersubsidi seperti ini sebenarnya berefek positif buat masyarakat, terutama buat yang berpendapatan menengah. Mereka bisa memiliki tempat tinggal di Jakarta yang sudah semakin sempit lahannya. Apalagi kebanyakan apartemen dibangun di lokasi strategis berdekatan dengan pusat kota. Asal saja, tidak disalahgunakan oleh orang-orang kaya yang ikut-ikutan berebut apartemen bersubsidi ini.

Read More ..

Banjir dan Masyarakatnya

Pertengahan Januari lalu, dua RW di Penjaringan Jakarta Utara sudah mulai terendam banjir akibat hujan. Sama halnya di Rawa Buaya, Cengkareng. Luapan Kali Mookevart memaksa warga mengungsi karena rumahnya dilanda banjir setinggi 1 meter.

Mulai bulan ini sampai dengan Maret 2009, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memerkirakan intensitas curah hujan akan cukup tinggi dan bisa menyebabkan beberapa daerah di Jakarta akan tergenang.

Meski Pemprov Jakarta sudah melakukan tindakan preventif seperti, pengerukan beberapa kali yang mengalami pendangkalan, pembersihan sampah di beberapa muara, menyiagakan Satkorlak (Satuan Koordinator Pelaksana) sampai tingkat kelurahan, tapi sepertinya belum ada antisipasi jitu dalam menghadapi bencana tahunan tersebut.

Jakarta Barat (Cengkareng, Kalideres, dan Kebonjeruk) dan Jakarta Utara (Koja, Kelapa Gading, Pademangan, Penjaringan, dan Tanjungpriok) merupakan daerah langganan banjir. Tiap tahun, daerah tersebut pasti tergenang banjir. Sampai-sampai, masyarakat di sana menjadi terbiasa dengan apa yang diakibatkan banjir.

Bicara mengenai banjir, saya teringat dengan teman yang rumahnya di Duri Kosambi, Jakarta Barat. Setiap musim penghujan, dia selalu was-was dengan banjir. Tiap kali air sudah menggenangi jalan MHT di depan rumahnya, dia langsung mengemasi perabotan rumah, barang elektronik, surat-surat berharga, dan makanan secukupnya.

Semua itu dia pindahkan ke lantai atas rumahnya yang dibuat seadanya. Tidak permanen seperti di komplek-komplek perumahan, yang penting bisa buat tidur dan tidak terkena hujan.

Ketika hujan tak kunjung henti, dia bersama istrinya pun tidak lelap tertidur. Bersiaga kalau-kalau ada banjir kiriman yang biasanya datang mendadak. Lampu minyak dan lilin tidak lupa disiapkan, itu juga buat berjaga-jaga kalau listrik padam.

Teman saya itu, sudah mendiami daerah tersebut dari tahun 90-an. Dia dan masyarakat di sekitarnya, sudah biasa dengan banjir yang rajin datang ke wilayahnya. Meski ada sedikit rasa takut, banjir dianggapnya sebagai hal yang biasa. Sampai dia berkata,“bukan Jakarta namanya, kalau ngga ada banjir!”

Mendengar perkataaan itu, saya jadi berpikir, kenapa Jakarta sangat lekat dengan banjir? Mulai kapan banjir selalu mewarnai Jakarta tiap tahunnya? Dan kenapa pemerintah provinsi tidak bisa mencegah dan mengantisipasi banjir?

Mungkin itu adalah pertanyaan biasa. Tapi dari pertanyaan biasa itu, saya yakin, tidak satu orang pun yang bisa menjawabnya dengan solusi realistis dan konkrit. Kenapa? Karena banjir bukan lagi hanya masalah masyarakat yang buang sampah sembarangan di Kali Mookevart, tidak lagi hanya masalah developer yang membangun properti di wilayah serapan air, atau bukan hanya tidak becusnya pemerintah dalam mengatur tata kota.

Banjir sudah menjadi masalah kompleks yang tidak hanya memerlukan jawaban, tapi juga komitmen yang jelas, tegas, dan berkesinambungan dari berbagai pihak. Baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta dan pelaku bisnis.

Reaksi Cepat Masyarakat
Dari pada saling menyalahkan dan menuntut siapa yang paling bertanggung jawab, ada baiknya masyarakat melakukan apa yang dilakukan teman saya di atas. Bersiap menghadapi banjir untuk meminimalisir kerugian.

Mulailah mengumpulkan surat-surat berharga, memikirkan akan diletakkan di mana barang-barang elektronik bila banjir datang, menyiapkan alat penerangan darurat (lilin, lampu minyak, petromaks, generator), atau memisahkan pakaian dan makanan seadanya jika banjir memaksa kita untuk mengungsi.

Kemudian buat mereka yang wilayahnya bebas banjir, kalau boleh menyarankan, bisa mulai merencanakan pembentukan posko-posko bantuan. Posko tersebut bisa didirikan di rumah-rumah dengan memberdayakan anak-anak muda setempat. Mereka bisa mengumpulkan bantuan dari warga atau pelaku bisnis yang berlokasi di wilayah mereka.

Jika banjir sudah meluas, dapur umum menjadi bantuan yang paling dibutuhkan. Karena biasanya wilayah yang terkena banjir, tidak memiliki lahan untuk mendirikan dapur umum. Masyarakat lebih membutuhkan hal yang praktis ketika banjir. Buatlah nasi bungkus dengan lauk pauk yang bisa dibagikan ke pos-pos pengungsian atau langsung ke wilayah terkena banjir.

Dalam menghadapi bencana banjir, terutama buat yang tinggal di daerah rawan banjir, masyarakat harus pro aktif dalam mengantisipasinya. Memersiapkan segala sesuatunya bila memang terjadi banjir.

Begitu juga dengan reaksi cepat dari masyarakat (yang tidak terkena banjir). Koordinasi warga setingkat RT dalam mengumpulkan bantuan tidak akan begitu sulit. Sehingga bantuan dalam berbagai bentuk bisa terkumpul dan disalurkan dengan cepat. Lain halnya dengan pemerintah yang sering telat mengucurkan bantuan. Entah karena birokrasi atau pendistribusiannya yang “macet”.

Read More ..

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP