Investasi Itu Bernama Forex

Mata uang bukan hanya berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, tapi juga dijualbelikan. Terutama mata uang asing seperti dollar, poundsterling, atau swiss franc. Valuta asing tersebut, dikomersilkan dalam bentuk perdagangan Forex (Foreign Exchange).

Secara sederhana, perdagangan atau investasi Forex dianalogikan seperti membuka toko kelontong dengan mencari untung dari selisih jual-beli barang yang dijual. Tapi dalam Forex, yang dijualbelikan adalah mata uang dengan mencari untung dari selisih harga jual-beli di pasar dunia.

Fluktuatifnya mata uang dunia dengan berbagai sentimen pasar, membuat harga jual-beli mata uang menjadi sangat tidak menentu. Kalau tidak “pintar” menganalisa pasar dan mengolah data, bukan tidak mungkin investor akan merugi. Sebaliknya, bila sedang “beruntung”, investor bisa meraup laba lebih besar dari investasi yang ditanamkan.

Faktor “pintar” sering dijadikan alasan mengapa para investor dalam perdagangan Forex dikatakan berhasil. Memang benar, kalau investor pintar menganalisa perkembangan pasar dan menggunakan metode trading yang benar dalam setiap transaksi, mereka tidak akan kehilangan investasinya. Tapi, jangan katakan kalau faktor “beruntung” yang sering pula diartikan dengan judi, bertaruh, mengadu nasib, atau hal lain yang hanya bergantung pada faktor keberuntungan semata, sebagai “merek dagang” dari investasi Forex.

Sebenarnya, investasi ini tidak ada bedanya dengan investasi konvensional yang lain. Tidak ada faktor judi. Coba kita analisa investasi Forex dibandingkan dengan investasi di bidang properti.

Misalnya, berinvestasi dengan membeli tanah di daerah Puri Indah, Jakarta Barat, yang sekitar 10 tahun lalu, harganya masih dijual Rp 500 ribu/meter. Sekarang ini, harga tanah di Sentra Primer Jakarta Barat tersebut, sudah melambung sekitar Rp 2 juta/meter. Bila kita menjualnya sekarang, berarti akan mendapat untung dari selisih harga dulu dan sekarang sekitar Rp 1,5 juta/meter.

Tidak ada faktor judi di situ, hanya ada kepintaran dan analisa kita dalam mencari lokasi tanah yang sekiranya akan berkembang dan menjadi lokasi strategis di kemudian hari.

Sama halnya investasi dengan membuka toko kelontong seperti disebut di atas. Keuntungan diambil dari selisih jual-beli produk yang dijual. Bagaimana caranya agar mendapat untung besar? Ya, harus pintar menganalisa produk-produk apa saja yang dibutuhkan masyarakat, pintar mencari distributor yang menjual lebih murah, dan pintar melayani pembeli. Tidak ada faktor judi di situ.

Mengapa Forex?
Maraknya investasi Forex sekarang ini, dibarengi dengan semakin membaiknya jaringan dan teknologi informasi seperti internet. Melalui internet, setiap orang, bisa mengakses dan mengikuti trading di pasar Asia, Eropa, dan Amerika. Sehingga bisnis mata uang ini dikatakan terbuka 24 jam selama 5 hari dalam seminggu.

Karena internet, trading pun bisa dilakukan kapan dan di mana saja, tanpa mengenal tempat dan waktu. Tanpa harus pergi ke bursa atau dealer yang memakan waktu. Siapa pun bisa terjun ke bisnis investasi ini.

Tapi, bila memiliki kendala dengan teknologi dan penggunaan internet atau hanya ingin menanamkan investasi, sekarang pun banyak pialang investasi Forex yang bersedia mengelola dana para investor. Biasanya, mereka (pialang) menerapkan sistim bagi hasil bila memang investasi yang ditanamkan meraup laba. Posisinya pun hanya bertindak sebagai pengelola transaksi, bukan pemilik modal/acoount.

Seperti dilakukan ManageTheAccount yang berusaha mengelola dana investor dengan motto “resiko minimal, profit optimal”. Sebagai pengelola transaksi, tim independen trader forex & options profesional ini, tidak bisa mengambil atau membawa kabur dana yang disetorkan investor. Mengapa? Karena dengan dibantu oleh mereka, investor sendirilah yang akan membuka account & menyetor dana ke perusahaan broker Forex/Options (jadi account Forex/Options akan atas nama investor).

Peraturan di seluruh perusahaan broker Forex/Options menyatakan bahwa pencairan dana dari suatu account, hanya akan ditransfer ke rekening bank pemilik account tersebut, sesuai dengan data yang diberikan pada awal pembuatan account. Jadi singkatnya, hanya investor sendiri yang bisa menarik dananya.

Fasilitas pengelolaan dana investasi yang ditawarkan adalah menjembatani sebagian investor yang ingin mendapatkan keuntungan di Forex/Options Market dengan cara yang lebih smart. Banyak investor yang tidak cukup mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam bertransaksi, sehingga rawan kerugian karena kurangnya antisipasi fluktuasi pergerakan harga.

Lalu, kalau memang pintar mendapat keuntungan atau menguasai bagaimana caranya trading Forex agar mendapat laba, kenapa ManageTheAccount bertindak sebagai pialang? Kenapa tidak mereka sendiri (pialang) saja yang berinvestasi? Toh, untungnya akan lebih besar.

Biasanya, seperti juga ManageTheAccount, dengan cara mencari investor, risiko investasi akan lebih kecil karena terbagi dalam beberapa penanam modal. Atau juga karena memang ingin mengembangkan jenis investasi ini kepada masyarakat luas. Sama halnya dengan bisnis off-line yang diwaralabakan. Kalau dikembangkan sendiri oleh pendirinya, akan memakan waktu cukup lama. Tapi, kalau sayapnya dilebarkan dengan sistem waralaba, tentunya akan cepat berkembang. Baik franchisor dan franchisee, akan sama-sama mendapat untung dan usahanya juga semakin dikenal orang karena didirikan di mana-mana.

Kemudian, keuntungan lain dalam investasi Forex adalah minimnya tenaga kerja. Artinya, hanya investor sendirilah yang bekerja, tanpa membutuhkan orang lain (kalau berinvestasi melalui pialang, berarti ada 2 pihak yang bekerja). Selain itu, tidak ada lagi pihak yang membantu.

Bandingkan dengan memiliki bisnis di sektor lain seperti membuka restoran atau membuat perusahaan dalam bidang jasa atau produksi. Dalam menjalankan usaha, tentunya pemilik usaha membutuhkan banyak pegawai agar restoran atau perusahaannya berjalan dengan baik. Belum lagi memikirkan strategi pasar, promosi, kualitas karyawan, dan hal lain yang bersangkutan dengan maju-mundurnya perusahaan. Dengan begitu, setiap keuntungan yang didapat akan menjadi lebih besar karena tidak harus membeli bahan baku produksi, menyewa tempat, membayar gaji karyawan, biaya promosi, dan lainnya.

Faktor Resiko
Namun, akibat pergerakannya yang cepat, Forex juga berisiko tinggi apabila pelakunya tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dan pengaturan manajemen resiko dengan baik. Kerugian investasi dalam bisnis Forex, bisa mencapai 90% dari total investasi yang ditanamkan. Makanya, tidak salah bila Forex dikatakan sebagai program investasi beresiko tinggi, tapi juga memiliki keuntungan yang tinggi.

Selain kemungkinan terburuk dengan kehilangan 90% total investasi, risiko lainnya dalam Forex adalah masalah likuiditas. Dari waktu ke waktu, valuta asing bergerak dengan cepat. Dalam sehari saja, bisa bergerak di kisaran 100 point. Artinya, kemungkinan untung-ruginya bisa mencapai Rp 1 juta per hari dan risiko investasinya memang tidak bisa diprediksi dengan pasti. Bahkan, Anda pun bisa kehilangan puluhan juta rupiah hanya dalam waktu satu hari!

Kemudian, risiko lain yang harus dihadapi dalam investasi Forex adalah masalah metode trading atau keputusan melakukan aksi jual/beli yang merupakan keputusan krusial dan signifikan. Untung atau rugi investasi, sangat bergantung pada bagaimana Anda memprediksi pergerakan mata uang yang berdasar pada metode-metode trading.
Bila Anda tidak bisa atau belum menguasai metode-metode trading untuk menganalisa pergerakan mata uang, maka kemungkinan Anda kalah atau merugi, akan cukup tinggi.

Meski ada beberapa metode trading yang bisa dipelajari, tapi hal tersebut tidak menjamin Anda akan berhasil. Belum lagi faktor modal, cara trading, analisa pasar, dan psikologi trader (bisa saja berbeda satu sama lain) yang turut memengaruhi keberhasilan investor.

Artikel Berkaitan

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP