Masjid Raya Al-Azhom

Kemakmuran untuk Tangerang

Kegiatan beribadah umat muslim berpusat pada masjid. Terlepas dari fungsi religinya, sebuah masjid yang megah mampu menghadirkan kebanggan bagi masyarakat di sekitarnya. Tak terkecuali Masjid Raya Al-Azhom di Kota Tangerang.

Masjid Raya Al-Azhom yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tangerang, seperti dikutip dari situs resmi Pemerintah Kota Tangerang, kini semakin makmur dengan menjadi pusat tujuang kedatangan umat Islam dari berbagai penjuru, untuk menegakkan salat lima waktu dan ibadah umat muslim lainnya.

Masjid yang mulai dibangun pada Juli 1997 dan diresmikan 23 April 2003 ini, kini berkembang menjadi sarana peribadatan yang memberi kemakmuran kepada umat Islam. Di mesjid ini, umat muslim biasa memanfaatkannya untuk berbagai aktifitas lain di luar salat, semisal pergelaran lomba religi seperti lomba bedug, lomba marawis, sesekali dimanfaatkan untuk gelaran akad-nikah, dan tentu saja perayaan hari besar Islam.

Sisi lainnya, masjid berdiri di tanah 2,25 hektar ini pun berkembang pula di setiap lepas Salat Jumat berjamaah, secara dadakan Masjid Raya Al-Azhom menjadi kegiatan perniagaan masyarakat. Tak sedikit, salesman penjualan buku agama, peralatan salat, otomotif, minuman ringan, sampai barang elektronika menawarkan barang dagangannya.

Lalu di luar masjid pun, khususnya saat gelaran Salat Jumat berjamaah, jamaah yang merasa haus dan lapar pun tak perlu susah, karena jajanan kaki-5, makanan-minuman gerobak, warung makan, sampai restoran pun ada di sekitar masjid.

Harus diakui kedatangan masyarakat untuk melaksanakan salat di masjid ini, salah satunya disebabkan karena arsitektur Masjid Raya Al-Azhom yang menarik dan khas. Masjid berkubah besar warna hijau terdiri 3 kubah kecil dan 1 kubah besar seolah ditumpuk dengan dikelilingi 4 menara juga berwarna hijau, memang menjadi terlihat indah dan megah.

Bahkan tak sedikit masyarakat menyamakan bentuk arsitektur Masjid Raya Al-Azhom mirip Masjid Nabawi di Kota Madina. Bangunan masjid seluas 5.775 meter persegi, terdiri lantai bawah 4.845,08 meter persegi dan lantai atas 909,92 meter persegi, didesain mampu menampung 15 ribu jamaah. Lalu sarana parkir yang luas pun tak menyulitkan masyarakat yang datang ke masjid dengan membawa kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor.

Sementara ruang untuk berwudhu, baik pria maupun wanita, terjaga kebersihannya, luas, dan berarsitektur modern. Bagi masyarakat yang gemar membaca buku tentang Islam pun tersedia perpustakaan di masjid ini.

Di siang hari, tepatnya di waktu pelaksanaa Salat Dzuhur dan Ashar, masjid ini selalu penuh. Meski tengah beraktivitas, banyak umat muslim yang menyempatkan diri untuk beribadah di masjid ini. Kondisi serupa akan bertingkat jumlah di saat gelaran salat Jumat berjamaah. Sementara itu, ketika waktu Salat Jumat, masjid ini bisa dipastikan penuh sesak karena banyaknya masyarakat yang datang.

Lebih dari itu, yang datang ke masjid ini, bisa siapa saja. Mulai dari pegawai Pemerintahan Kota Tangerang dan Anggota DPRD Kota Tangerang yang kantornya berhadap-hadapan dengan masjid, juga masyarakat dan pelajar dari berbagai penjuru kota.

Masjid Raya Al-Azhom menjadi kebanggaan warga Kota Tangerang. Tak hanya karena bangunannya yang megah, tapi juga karena aktifitas peribadatannya. Masjid Raya Al-Azhom akan terus hidup sejalan dengan semakin giatnya umat muslim untuk beribadah.

Artikel Berkaitan

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP