Dari Komik, Ada Sejuta Kisah Menarik

Berjuta cerita ada dalam komik. Pada bundelan goresan gambar dan kata itu, pembaca komik dibawa berfantasi mengarungi kisah yang tuangkan. Tak hanya membidik anak-anak, sebagian komik pun memiliki tempat yang istimewa di hati orang dewasa.

Disebutkan pada laman wikipedia, komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Komik pertama kali muncul pada tanggal 18 oktober 1896, sewaktu itu Richard Outcault mengeluarkan komik pertamanya berjudul “Yellow Kid” yang dikenal sebagai karakter komik modern pertama. Kehadiran pertamanya dimuat New York Journal pada akhir tahun 1902. Selanjutnya, Sunday Journal merelease buku tentang karakter tersebut dan menjadi buku komik berwarna terbaik pada masa itu.

Di tanah air, banyak buku komik yang tersedia. Sebagian besar berasal dari luar negeri, terutama untuk pengarang dan kisah-kisahnya. Amerika dan Jepang merupakan dua negara utama penghasil komik yang banyak beredar di negeri ini.

Komik menghadirkan banyak kisah, mulai dari cerita kepahlawanan, romantise, humor, olahraga, hingga pada cerita-cerita tradisional suatu daerah. Sebutlah komik Superman, Batman, atau Wonder Woman yang bergenre komik action sekaligus bercerita tentang kisah kepahlawanan. Komik-komik asal Negeri Paman Sam ini tentu sudah tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Sementara itu, dari Negeri Matahari Terbit, ada komik Doraemon, Kungfu Boy, Naruto dan lainnya yang sudah akrab dengan penggemar komik dalam negeri. Umumnya, komik-komik ini banyak disukai anak-anak karena sudah ada penjelamaannya dalam bentuk film kartun atau permainan-permainan video game.

Komik Indonesia
Bumi nusantara punya kisah manis akan komik. Meski tak setenar komik Amerika dan Jepang, komik Indonesia memiliki penggemar tersendiri. Komik Indonesia pada awal kelahirannya dapat di bagi menjadi dua kategori besar, yaitu komik strip dan buku komik. Kehadiran komik-komik di Indonesia pada tahun 1930an dapat ditemukan pada media Belanda seperti De Java Bode dan D’orient dimana terdapat komik-komik seperti Flippie Flink and Flash Gordon.

Put On, seorang peranakan Tionghoa adalah karakter komik Indonesia yang pertama-tama merupakan karya Kho Wan Gie yang terbit rutin di surat kabar Sin Po. Put On menginspirasi banyak komik strip lainnya sejak tahun 30an sampai 60-an. Sementara itu di Solo, Nasroen A.S. membuahkan karya komik stripnya yang berjudul Mentjcari Poetri Hidjaoe melalui mingguan Ratu Timur.

Di awal tahun 1950-an, salah satu pionir komik Indonesia bernama Abdulsalam menerbitkan komik strip heroiknya di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, salah satunya berjudul “Kisah Pendudukan Jogja”, bercerita tentang agresi militer Belanda ke atas Kota Yogyakarta. Komik ini kemudian dibukukan oleh harian Pikiran Rakyat dari Bandung. Sebagian pengamat komik berpendapat bahwa inilah buku komik pertama-tama oleh artis komik Indonesia.

Geliat komik di tanah air banyak dipengaruhi oleh komik-komik luar. Kegiatan mengimitasi konsep kerap terjadi pada komik Indonesia. Adapatasi dari komik asing dalam komik Indonesia mendapatkan tentangan dan kritikan dari kalangan pendidik dan pengkritik budaya.

Karena itu banyak komikus nasional mencari orientasi baru dengan melihat kembali kepada khazanah kebudayaan nasional. Sebagai hasil pencarian itu maka cerita-cerita yang diambil dari wayang Sunda dan Jawa menjadi tema-tema prioritas dalam penerbitan komik selanjutnya. R.A. Kosasih, komikus handal dalam negeri berhasil membawa epik kisah Mahabharata dari wayang ke dalam media buku komik.

Sementara itu dari Sumatra, terutamanya di kota Medan, terdapat pionir-pionir komikus berketrampilan tinggi seperto Taguan Hardjo, Djas, dan Zam Nuldyn, yang menyumbangkan estetika dan nilai filosofi ke dalam seni komik. Di bawah penerbitan Casso and Harris, artis-artis komik ini mengeksplorasi cerita rakyat Sumatra yang kemudian menjadi tema komik yang sangat digemari dari tahun 1960an hingga 1970an.

Elex Comic Center
Dari komunitas, pencinta komik memiliki lokasi yang oke untuk berkumpul atau mendapatkan buku komik. Adalah Elex Comic Center yang berlokasi di Jl. Boulevard Raya, Gading Serpong. Elex Comic Center yang merupakan kepanjangan tangan dari perusahaan penerbitan Elex Media Computindo, grup perusahaan Gramedia ini menyediakan banyak komik, baik untuk dijual maupun disewakan.

Disebutkan oleh Donny, Pengelola Elex Comic Center Gading Serpong, gerai usaha ini menyediakan bermacam komik yang utamanya adalah terbitan Elex Media Computindo.

“70 persen dari total koleksi yang kami miliki adalah komik-komik Elex Media. Sisanya merupakan komik dan novel terbitan perusahaan lain, namun masih grup Gramedia. Jadi singkatnya, komik-komik yang ada di Elex Comic Center adalah komik-komik terbitan Gramedia,” katanya.

Utamanya, ada tiga layanan yang disediakan Elex Comic Center, yakni penjualan, penyewaan, serta sewa baca di tempat. Elex Comic Center menghadirkan pilihan sistem member atau keanggotaan bagi konsumennya. Dengan sistem member ini, konsumen bisa mendapat harga yang lebih hemat lewat diskon yang diberikan. Untuk pembelian, bagi member diskonnya 10 sampai 15 persen.

Sementara itu, untuk penyewaan, sistem member juga berlaku di Elex Comic Center Gading Serpong. “Penyewaan komik kami hadirkan tanpa uang jaminan. Konsumen cukup membuat kartu member serta menyimpan uang deposit. Uang deposit ini akan berguna ketika meminjam komik. Dengan uang deposit, penyewa tinggal membawa komik yang diinginkan tanpa biaya lagi, karena sudah langsung dipotong dari deposit tadi,” tambah Donny menjelaskan.

Elex Comic Center Gading Serpong memiliki koleksi komik lebih dari 5000 judul dengan total buku lebih dari 10 ribu eksemplar. Untuk harga jual, Donny menyebutkan, rata-rata komik yang ada harganya Rp 13.800. Sementara untuk sewa, tarifnya 10 persen dari harga buku, atau sekitar Rp 1.380 per buku. Sedangkan untuk baca di tempatnya, tarifnya Rp 3 ribu sepuasnya.

Koleksi komik yang dimilik Elex Comic Center terbilang sangat lengkap. Kumpulan komik yang ada, lengkap serialnya, dari seri satu hingga seri terbaru. Untuk komik keluaran terbaru, Elex Comic Center selalu menghadirkannya setiap seminggu sekali. “Komik yang kami sediakan selalu up date,” papar Donny lagi. Elex Comic Center bisa dikunjungi setiap hari, mulai pukul 10.00-21.00 WIB.


Artikel Berkaitan

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP