Jakarnaval Dibuka Bedug
Malam itu (5/7), ribuan masyarakat tumpah ruah dari Jalan Merdeka Barat sampai Jalan Thamrin. Mereka berdesakan menyaksikan Jakarta Karnaval (Jakarnaval) yang diikuti oleh berbagai mobil hias dan atraksi budaya.
Masyarakat sudah banyak berkumpul di depan Gedung Balai Kota mulai pukul 17.30. Sebagian besar, sudah mengetahui kalau nanti malam akan dilangsungkan Jakarnaval 2008 yang diadakan dalam rangka ulang tahun Jakarta ke-481.
“Saya memang sengaja datang ke sini bersama istri dan anak karena memang ingin melihat pawai ini,” kata Uki yang datang menggunakan sepeda motornya.
Di tempat dinas gubernur Jakarta tersebut, bersedia beberapa peserta karnaval dan berbagai satuan keamanan mulai dari kepolisian sampai polisi pamong praja. Di depan Balai Kota yang dijadikan pusat acara, berdiri panggung kehormatan dan terpasang pagar pembatas di sepanjang jalan untuk membatasi masyarakat yang ingin menonton.
Perhelatan ini pun diramaikan dengan penjual makanan yang mengharap pembeli dari masyarakat yang datang. Mulai dari penjual minuman sampai ketoprak dan lontong sayur menjejali lokasi acara. “Biasalah mas, kalau lagi ada acara kaya gini, biasanya dagangan laku,” kata Abas sambil menjajakan minumannya.
Selepas maghrib, lampu-lampu mulai menyala. Penari enggrang dan pasukan drum band pun terlihat sibuk menata diri. Panitia Jakarnaval tidak ketinggalan ikut sibuk mengatur acara. Mereka terlihat tegang menjelang pembukaan.
Tidak berapa lama, satuan pengaman pun menandakan untuk mengosongkan jalan dari Monas ke depan pintu masuk Balai Kota. Beberapa menit kemudian, datang kendaraan Wakil Gubernur Jakarta, Prijanto yang akan membuka Jakarnaval 2008 mengantikan Fauzi Bowo yang masih berada di Kalimantan Timur menemani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka PON (Pekan Olah Raga Nasional).
Jakarnaval tahun ini diikuti oleh 22 mobil hias dari kantor walikota dan kabupaten, dinas teknis, biro, beberapa perusahaan daerah di DKI. Pawai pun dimeriahkan dengan parade mobil-mobil tua, motor Harley Davidson, dan 3000 penari dari sanggar-sanggar yang ada di Jakarta.
Sejumlah atraksi seperti “drumband”, pencak silat, pesta kembang api, tanjidor, marawis dan lainnya juga memeriahkan acara yang dihadiri sekitar 300 undangan, duta besar, tokoh masyarakat, dan budayawan ini.
Rute yang dilewati mobil hias dan peserta Jakarnaval dari Medan Merdeka Selatan menuju jalan Thamrin, diteruskan hingga jalan Sudirman dan berakhir di Jembatan Semanggi. Sementara pawai dengan berjalan kaki berakhir di bunderan Hotel Indonesia. Kendaraan dari Jalan Kebon Sirih, dari Menteng, dan Tugu Tani yang hendak melalui Jalan Merdeka Selatan dialihkan ke Jalan Merdeka Timur.
Dibuka Bedug
Setelah selesai laporan panitia Jakarnaval 2008, Prijanto pun langsung membuka acara dengan tabuhan bedug. “Dug…dug…dug!” Tak lama, dari arah Monas meletus puluhan kembang api di udara. Warna-warni kembang api menghiasi udara Jakarta dalam beberapa menit.
Kemudian, beberapa orang yang dilapisi warna emas berjalan perlahan mendekati koridor yang ditempati wakil gubernur. Diikuti dengan rombongan dengan pakaian berbagai adat yang menandakan keragaman masyarakat Jakarta sambil mengusung tanda ulang tahun Jakarta ke-481.
Berikutnya berjajar dengan rapih, barisan tanjidor berjalan sambil mendendangkan lagu-lagu khas Betawi. Disusul dengan barisan pembawa bendera, ondel-ondel, penunggang enggrang, dan atraksi pencak silat.
Dalam kesempatan tersebut, ikut pula berpartisipasi beberapa seni dan budaya dari luar Jakarta seperti, reog ponorogo, Barongan Bali, dan beberapa tarian daerah lainnya. Mereka menyajikan atraksi di depan wakil gubernur sambil sesekali memberikan salam.
Setelah itu, tiba saatnya rombongan Abang dan None dari masing-masing wilayah Jakarta dengan menaiki delman. Mereka melambaikan tangan kepada semua masyarakat yang datang menyaksikan.
Tidak ketinggalan, rombongan perkumpulan sepeda ontel tua, komunitas “Bike to Work” (kumpulan pekerja yang memilih bersepeda saat pergi ke kantor), dan motor besar (Harley Davidson) bergantian melewati depan Gedung Balai Kota.
Hal yang juga menarik disaksikan adalah ketika datang sederetan mobil-mobil tua yang diperkirakan usianya sudah lebih dari 30 tahun. Mobil-mobil ini dimiliki oleh mereka yang tergabung dalam Indonesia Classic Car Owner Club. Terlihat pula beberapa oplet yang identik dengan angkutan umum Jakarta tempo dulu.
“Menarik juga liat oplet-oplet yang masih bagus-bagus,” ujar Lianti yang sejak pukul 5 sore menunggu Jakarnaval ini.
Selanjutnya, baru bergantian beberapa mobil hias dari beberapa kantor walikota dan dinas teknis, biro, dan beberapa perusahaan daerah di DKI.
Kendaraan mereka dibuat sedemikian rupa agar terlihat menarik. Baik dengan paduan bentuk, warna, dan tata lampu.
Bahkan ada pula yang membawa beberapa pemain musik dan artis serta model-model Jakarta. Seperti yang terlihat di kendaraan hias perwakilan Walikota Jakarta Selatan yang ditumpangi artis komedi Betawi, H. Bolot.
Selesai pawai kendaraan hias tersebut, lalu lintas pun mendadak penuh dengan kendaraan bermotor yang sedari tadi menunggu di belakangnya. Selama acara berlangsung, jalan di depan Gedung Bali Kota memang tertutup untuk kendaraan umum.
Jadi, selesai acara, mereka pun langsung merangsek masuk dan menimbulkan kemacetan.
Begitu juga dengan yang terlihat di sepanjang Jalan Thamrin dan Sudirman. Malam itu, jalanan di sana penuh sesak oleh ribuan manusia yang ingin menyaksikan Jakarnaval.
Lancar dan Aman
Jakarnaval 2008 yang dimulai pukul 19.00 – 21.00 ini berjalan dengan lancar aman. Panitia sendiri telah menyiapkan pengamanan secara maksimal.
Menurut Penanggung Jawab Jakarnaval 2008 Nyoman Wedhana, dalam perayaan kali ini diterjunkan sekitar 1.000 unit pasukan pengamanan gabungan dari Polda Metro Jaya, Polsek Gambir dan petugas Trantib.
Jakarnaval yang mengambil tema “Peran Aktif Masyarakat Jakarta Kita Dalam Mewujudkan Jakarta Sebagai Kota Budaya Yang Nyaman dan Aman” rencananya akan diperluas pada tahun depan. Rute dan jumlah peserta pun akan ditambah.
Dalam perhelatan tersebut ditetapkan tiga mobil hias dinas sebagai yang terbaik, yaitu Dinas Pertamanan, Kantor Walikota Jakarta Pusat, dan Dinas Kebersihan.