Mencicipi Nasi Uduk Gondangdia

Dalam sehari, 100 porsi nasi uduk bisa laku terjual. Padahal, rumah makan ini belum genap sebulan beroperasi.

Bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta, nasi uduk bukanlah menu yang asing. Masakan khas Betawi ini banyak dijajakan dari tempat makan pinggir jalan sampai restoran berkelas. Penggemarnya pun tidak sedikit karena nasi yang dimasak dengan santan ini, bisa disantap kapan saja.

Dari beberapa “nama” penjual nasi uduk yang populer di Jakarta, Nasi Uduk Gondangdia adalah salah satunya. Meski menunya tidak berbeda jauh dengan penjual nasi uduk lain, tapi soal rasa boleh diadu. Sebut saja nasi uduknya, untuk menjaga kualitas tetap gurih, beras yang dipakai adalah beras pilihan bermutu tinggi. Sedangkan kelapa yang digunakan untuk santan sebagai campurannya, dipilih yang besar, tua dan berkulit kuning. Alhasil, rasa gurih nasi pun sangat kentara berpadu dengan santan.

Uniknya lagi, nasi uduk beserta taburan bawang gorengnya dibungkus dengan daun pisang berbentuk kerucut yang tingginya sekitar 30 cm. Isinya pun cukup banyak dan masih pantas untuk mengenyangkan perut satu orang.

Perlu diketahui bahwa Nasi Uduk Gondangdia merupakan usaha restoran waralaba yang bermula di Jalan Gondangdia Lama, Jakarta Pusat. Pada pertengahan Januari lalu, resto yang awalnya berdiri tahun 1993 ini, membuka cabang waralaba ke-8 di Ruko Daan Mogot Baru Blok LC, Kalideres.

Sebagai rumah makan yang menyajikan cita rasa nusantara, Nasi Uduk Gondangdia sangat memerhatikan faktor kesehatan masyarakat pembelinya. Salah satu contoh adalah tidak digunakannya MSG atau vetsin dalam semua masakan. Sebagai penambah rasa, digunakan vanili dan garam secukupnya. Tidak dicampurkan pula bahan pengawet yang biasanya digunakan agar bahan baku masakan bisa bertahan lama. “Semuanya sehat, fresh, dan terjaga kebersihannya,” kata Pemilik Nasi Uduk Gondangdia Cabang Kalideres, Linggawati.

Sebelum diproses, semua bahan baku di-display dalam show case berpendingin sehingga lebih higienis. Penyimpanan tidak lebih dari 3 hari. Lebih dari itu, bahan baku tersisa akan ditukarkan dengan yang baru. Melalui show case berpendingin tersebut, pembeli pun bisa memilih sendiri lauk-pauk yang akan disantap. “Mau ayam yang lebih besar? Silahkan pilih sendiri,” ujar Linggawati.

Berdiri di ruko berlantai 3, Nasi Uduk Gondangdia memiliki berbagai menu lauk-pauk dengan harga terjangkau sebagai pendamping nasi uduk. Mulai dari ayam goreng atau bakar, bebek, tahu, tempe, sampai ikan. Dari beberapa menu yang tersedia, paling banyak dipesan adalah Ayam Kuning, Ayam Bakar, dan Empal Daging Goreng. Tapi meski begitu, menu lain bukan tidak ada yang menyukainya.

Di luar dari menu biasa di seluruh cabangnya, Nasi Uduk Gondangdia cabang Kalideres menyediakan Pempek Bangka sebagai pelengkap dari menu yang ada.

Lumayan banyak yang suka dengan Pempek Bangka ini. Dalam sehari saja, bisa terjual 50 – 100 potong. Pilihannya, ada pempek panjang dan bulat, bisa dikukus juga digoreng. Selain bentuk, keduanya juga memiliki sensasi berbeda ketika digigit. Pempek panjang lebih kenyal, sedangkan yang bulat lebih mudah untuk dikunyah.
Sebagai “cocolan” pempek, bisa dipilih 3 sambal berbeda. Ada sambal terasi yang rasanya paling pedas, sambal tauco, dan sambal jeruk asam.

Ayam Kuning
Sebagai menu favorit, Ayam Kuning memiliki rasa yang lezat dan gurih dengan tekstur daging cukup empuk. Ketika digigit (bagian luar seperti kulit ayam) terasa garingnya. Sedangkan rasa dagingnya sendiri, selain mudah dikunyah, paduan bumbu-bumbu masak pun tercampur dengan pas.

Tekstur daging yang empuk tersebut, tidak terlepas dari pemilihan bahan baku yang selektif. Nasi Uduk Gondangdia sengaja memilih ayam pejantan muda untuk menghadirkan rasa yang berkualitas.

Ketika menyantap nasi uduk, sambal tidak boleh absen dalam menu ini. Tersedia sambal kacang dan terasi. Sensasi rasa setiap sambal sangat terasa. Coba saja sambal kacangnya, saat dicolek dengan sayatan daging ayam dan dirasakan di mulut, campuran rasa pedas dan gurihnya kacang, menyatu dengan kental. Apalagi kalau disatukan dengan nasi uduknya, lengkap sudah cita rasa Nasi Uduk Gondangdia. Kalau ingin sambal yang lebih pedas, disediakan sambal “Hot” khusus terbuat dari cabe rawit.

Di samping Ayam Kuning yang dimasak dengan cara digoreng, ada pula menu Ayam Bakar. Berbeda dengan Ayam Kuning, karena dibakar, sensasi menu bakaran pun sangat menguasai rasanya. Bumbu-bumbu penyedap diberikan dengan cara disiram sebelum dibakar. Bila Ayam Kuning dilengkapi dengan sambal kacang dan terasi, Ayam Bakar ditemani dengan sambal bakar pedas dan beberapa irisan timun, tomat serta daun selada.

Kemudian, cicipi juga Empal Daging Goreng yang disajikan seperti sate. Satu tusuknya berisi 3 potong empal yang gurih di lidah. Ada pula Bebek Goreng/Bakar yang dagingnya cukup empuk tanpa harus meninggalkan karakter rasa daging bebek yang khas lengkap dengan sambal bebeknya. Menu lain yang patut dicoba adalah Ayam Manis Goreng. Warnanya lebih hitam daripada Ayam Kuning tadi dan lebih manis karena ada campuran kecapnya.

Sebagai menu pelepas dahaga, di samping soft drink, tersedia pula aneka jus yang menyehatkan. Bukan sekedar jus, tapi jus Nasi Uduk Gondangdia benar-benar kental rasa buahnya. Jus Alpukat dan Jeruk misalnya, sari buah dari jus tersebut jauh lebih banyak daripada air yang dicampurkan. Sehingga ketika menikmatinya, kita memang benar-benar mereguk segelas jus.

Nasi Uduk Gondangdia Cabang Kalideres yang dilengkapi dengan puluhan saluran TV kabel berlayar 32 inch di ruang makannya ini, buka setiap hari pukul 10.00 – 22.00. Nikmati layanan pesan antar tanpa minimum order untuk wilayah Daan Mogot Baru.

Artikel Berkaitan

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP