Zat Gizi Penyebab Aterosklerosis

Menyempit dan mengerasnya pembuluh darah (aterosklerosis) dikatakan menjadi penyebab stroke. Dalam hal ini, aterosklerosis terjadi pada pembuluh darah otak sehingga aliran darah ke otak terhambat dan menyebabkan sel otak mati.

Ada dua kelompok faktor resiko yang mempermudah terjadinya aterosklerosis. Usia, jenis kelamin, dan keturunan merupakan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Sebaliknya, merokok, kegemukan, tekanan darah tinggi, stres, diabetes melitus, kurangnya aktivitas fisik/hidup santai, dan meningkatnya kadar kolesterol merupakan faktor risiko yang dapat dikendalikan.

Di samping beberapa upaya lain, menjaga pola makan menjadi salah satu cara penting dalam mencegah aterosklerosis. “You are what you eat,” kata dr. Ekky M.Rahardja, MS, SpGK dari Unit Gizi Klinik RS Royal Taruma dalam seminar awam bertema “Deteksi Serta Penanganan Dini Serangan Stroke & Jantung”.

“Sudah saatnya kita merubah paradigma lama yang berprinsip ‘hidup untuk makan’ dan hanya mementingkan kuantitas makanan. Tanpa memedulikan kualitas dari apa yang kita makan. Cobalah berprinsip ‘makan untuk hidup’ agar kita bisa menikmati hidup,” ungkap dr. Ekky.

Zat gizi dan pola makan seperti apa yang dianjurkan agar kita bisa terhindar dari stroke dan aterosklerosis yang juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner atau gagal ginjal?

1.Kolesterol
Kolesterol adalah bahan berlemak yang dapat dibuat di dalam usus dan hati (kolesterol endogen). Di samping itu, tubuh juga mendapat kolesterol dari makanan hewani (kolesterol eksogen). Sedangkan pangan nabati tidak mengandung kolesterol.

Ada 4 jenis lipoprotein dengan 2 di antaranya, LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) yang sangat berperan dalam mengangkut kolesterol. Makin tinggi kadar LDL, makin besar kemungkinan terkena aterosklerosis.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai kolesterol baik karena fungsinya membawa kolesterol yang tidak berguna ke jaringan hati untuk kemudian dikeluarkan ke saluran pencernaan. Dengan demikian, HDL berperan mencegah penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah.

2.Konsumsi lemak
Selain jumlahnya, jenis lemak perlu diperhatikan karena sangat memengaruhi kadar kolesterol darah.
Lemak jenuh meningkatkan kadar LDL dan menurunkan HDL. Konsumsi tinggi lemak jenuh juga bisa meningkatkan risiko perlengketan sel pembeku darah (trombosit). Bekuan darah inilah yang dapat menyebabkan aliran darah tersumbat. Sebaliknya, lemak tak jenuh menurunkan kadar LDL.
Lemak tak jenuh dalam ikan yang memiliki kandungan asam lemak Omega-3, dikatakan mampu menurunkan kolesterol sekaligus trigliserida.

3.Karbohidrat
Konsumsi karbohidrat berlebihan bisa menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol. Selain itu, asupan karbohidrat berlebihan juga dapat menyebabkan toleransi glukosa terganggu, diabetes melitus, kegemukan, dan menurunnya kadar HDL.

4.Protein
Sebaiknya, pengidap kolesterol tinggi memilih protein nabati dari pada hewani. Karena protein hewani bila diberikan bersamaan dengan diet rendah lemak pada orang yang kolesterolnya tinggi, hanya menurunkan sedikit kadar kolesterol. Berbeda dengan protein nabati seperti kedelai yang penurunannya lebih nyata.

5.Serat
Serat larut dalam buah-buahan seperti pektin dapat menurunkan kadar kolesterol. Konsumsi sayuran, ternyata juga mampu menurunkan kolesterol total dan trigliserida. Sedangkan biji-bijian dapat menurunkan kadar LDL.

6.Lainnya
Bawang putih ternyata mempunyai pengaruh terhadap kadar kolesterol. Pada orang sehat maupun mereka yang kolesterolnya tinggi, bawang putih dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik.
Untuk memperoleh manfaat itu, konsumsi kapsul minyak bawang putih sebanyak 0.25 mg/kgBB, dua kali sehari.


Artikel Berkaitan

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP