Hutan Kota, Hutan Rekreasi

Tempat rekreasi ini mungkin tak sepopuler sport center yang menawarkan berbagai fasilitas modern. Banyak masyarakat yang tidak tahu tempat ini. Padahal lokasinya bisa memberi kesejukan dan udara sehat yang diperlukan tubuh kita.


Dulu tempat ini adalah tempat pembuangan sampah dan terletak di pinggir sungai. Tapi sekarang, telah dirubah menjadi tempat tumbuhnya berbagai varitas pepohonan. Karena rimbunnya, tempat ini pun menjadi hutan tengah kota yang berfungsi sebagai paru-paru Jakarta.

Tidak sulit mencari tempat rekreasi yang dinamakan Hutan Kota Srengseng ini. Meskipun lokasinya agak menjorok ke dalam perkampungan, tapi akses masuknya mudah di dapat.
Kita bisa melalui Jalan Kelapa Dua atau Jalan Srengseng dan masuk ke dalam Gang H Kelik. Tinggal mencari jembatan aliran Sungai Pesanggrahan, kita sudah bisa melihat pintu masuk Hutan Kota Srengseng.

Hari Sabtu atau Minggu, hutan kota dipakai untuk berolah raga. Ada yang memang berniat untuk jogging dengan pakaian lengkap, tapi ada juga yang datang ala kadarnya. Sekedar berjalan-jalan pagi bersama anak sambil melepas kepenatan aktivitas sehari-hari.

Di halaman parkir biasanya terdapat penyewaan mobil elektrik yang disewakan sekitar Rp3000/15 menit. Anak-anak banyak yang menyenangi permainan tersebut. Orang tua bisa menuntun anaknya dari jauh karena mobil-mobilan tersebut memang menggunakan pengendali jarak jauh (remote control).

Akh, inilah saatnya anak-anak berekreasi. Mereka bisa menikmati wisata mobil-mobilan tersebut. Kalau memang bosan, mereka pun bisa bermain di arena main yang baru dibangun beberapa tahun belakangan. Di sana, anak bisa main perosotan, pasir, jungkit-jungkit dan lainnya.

Tapi sayangnya, tempat bermain tersebut terlihat tidak terawat. Ada permainan perosotan yang sudah bolong, jadi tidak bisa dipakai lagi.

Jika lapar, kita tidak perlu bingung. Banyak pedagang ketoprak, mie rebus, kue pancong, atau penjual teh botol di tempat tersebut. Harganya tidak mahal, tapi perhatikan kebersihannya. Akan lebih baik kalau kita membawa makanan sendiri. Selain terjamin higienitasnya, kita pun tidak perlu mengeluarkan uang lagi.

Satu yang perlu kita waspadai, nyamuk. Karena pepohonan di sini cukup rimbun dan tinggi terkadang banyak nyamuk yang mengganggu kita. Kalau tidak mau memakai obat anti nyamuk, banyak-banyaklah bergerak agar nyamuk tidak menggigit kita.

Disalahgunakan
Bila kita masuk lebih dalam, kita akan menemui danau seluas 700m2 dengan pulau kecil di tengahnya. Danau ini biasanya dijadikan tempat memancing sekaligus tempat berteduh yang nyaman.

Saking nyamannya, banyak orang yang menyalahgunakan sebagai tempat pacaran atau bolos sekolah. Inilah yang perlu dicermati. Dari sekian banyak pengunjung hutan kota, 70%-nya adalah anak-anak muda. Maka tidak heran kalau banyak terlihat anak-anak muda atau anak-anak sekolah yang masih berpakaian seragam mendatangi tempat ini.

Oleh karena itu, hutan kota sempat diisukan sebagai tempat bolos sekolah, pacaran bahkan sebagai tempat prostitusi atau Narkoba. Tapi, menurut penjaga hutan kota, isu tersebut tidaklah benar. “Wah, kalau itu sih, tidak benar. Saya yang menjaga tempat ini hampir selama 24 jam, saya tahu persis apa yang terjadi di sini. Itu tidak benar,” tegas Anwar.

Seandainya hal tersebut memang benar-benar terjadi, bukan hanya masalah pelestarian hutan dan penghijuan saja yang dihadapi pemerintah dan masyarakat, tapi juga masalah sosial dan kenakalan remaja.

Pemerintah dan masyarakat harus mengambil tindakan preventif dan bahu membahu dalam mengawasi dan mengembalikan fungsi hutan kota, jangan sampai hutan kota menjadi surga maksiat dan “anak nakal”.


Artikel Berkaitan

About This Blog

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP