Masakan Sunda Otentik
Rumah makan Sunda yang menyajikan masakan Sunda otentik—tidak ada penambahan menu masakan non-Sunda. Bahkan, bisa juga dilihat bagaimana cara penyajian hingga suasananya, sentuhan Sundanya kentara sekali.
Mengulas kuliner Sunda memang tidak ada habisnya. Deretan menu masakannya mencapai ratusan item. Sebagai contoh, setiap kabupaten di Jawa Barat mempunyai masakan khas dengan warna cita rasa tersendiri, walau tidak jauh berbeda dengan masakan Sunda dari kabupaten lainnya. Namu, satu kata untuk masakan Sunda, yaitu masuk di lidah orang kebanyakan.
Ciri khas masakan Sunda tergolong praktis dalam pengolahannya, tanpa banyak mengeluarkan keringat dalam mengulek bumbu dan memarut kelapa untuk santan, walaupun tentu saja usaha-usaha tersebut tetap ada untuk masakan tertentu.
Rumah Makan Ibu Haji Cijantung (IHC) salah satu rumah makan yang menyajikan masakan Sunda otentik. Menilik sejarahnya, sebelum berganti nama menjadi Ibu Haji Cijantung, dulu bernama Ibu Haji Ciganea—nama daerah di Purwakarta.
Masakan Sunda Otentik IHC terlihat dalam daftar menu makanannya, pure semuanya asli masakan Sunda—tidak menyertakan makanan non-Sunda. Berbeda dengan rumah makan masakan Sunda lainnya yang kerap menyajikan juga masakan non-Sunda. “Kami hanya menyajikan masakan Sunda saja—tidak keluar dari jalur masakan Sunda asli”, jelas pemilik Rumah Makan Ibu Haji Cijantung, Andreas Adrianus.
Adapun menu makanan yang disajikan diantaranya, Ayam Goreng, Ikan Goreng, Empal Gepuk, Babat Iso Goreng, Ati Ampela Goreng, Ikan Baby Goreng, Pepes Ayam, Pepes Ikan, Pepes Ati Ampela, Pepes Teri/Tahu/Jamur, Karedok, Pencok Leunca Kacang Panjang, Sambal Lalap, Sayur Asem/Sayur Lodeh, Bakwan Udang/Jagung, Tahu/Tempe. Sedang minumnya, Es Teh Manis, Es Jeruk, dan Aneka Juice. Kisaran harga makanan mulai dari Rp 2 ribu-Rp 20 ribu, dan minuman Rp 1.500-Rp 6 ribu.
Menyoal penyajian makanan Sunda ala IHC sama seperti penyajian masakan Padang. Ragam lauk beserta nasi di taruh oleh pelayan di atas meja, dan apa yang kita makan itulah yang kita bayar.
Seperti rumah masakan asli Sunda umumnya, alunan bunyi suara angklung khas Sunda menggema keseisi ruangan. “Musik angklung yang diperdengarkan itu seperti teman Anda ketika bersantap makan disini. Lebih dari itu, Anda seperti merasakan berada di tanah Pasundan sebenarnya.
Selain suara musik kulintang dan angklung, pelayan disini mengenakan pakaian corak batik Purwakarta. “Kami memang membawa pernak-pernik Sunda Purwakarta ke IHC Muara Karang, Jakarta Utara. Hal tersebut, seperti membawa “aroma” Sunda sebenarnya.
Andreas menambahkan, hingga sekarang IHC sendiri telah memiliki 27 cabang, terakhir kami IHC cabang Muara Karang, Jakarta Utara. Dan dalam waktu dekat akan tambah satu cabang lagi dan masih di Jakarta juga.
Sambal Tiga Rasa
Buat kita orang Indonesia, sambal adalah teman wajib lalapan, lauk dan nasi. Tanpa sambal, makanan yang kita nikmati terasa hambar—seperti ada yang “hilang”. Termasuk masakan Sunda, sambal adalah menu yang tak terlupakan, secara masakan Sunda juga dominan lalapan.
Semua rumah makan masakan Sunda memiliki sambal unggulan. Apapun nama sambal itu, sambal ala Sunda tersaji secara mentah—beberapa bahan sambal digabung, diulek, lalu disajikan.
IHC misalnya, rumah makan baru beroperasi 18 November 2009 lalu ini memiliki sambal tiga rasa. Sambal 3 rasa—manis, asam, dan pedas—disajikan di atas cobek berukuran piring makan. Asam berasal dari jeruk limo. Pedasnya sambal bisa distel tergantung selera pengunjung.
“Kami menamakan sambal 3 rasa itu yaitu Sambal Dadak atau Sambal Terasi. Adapun komposisi bahan dalam sambel tersebut terdiri dari: terasi, asam, cabe merah, cabe rawit, dan jeruk limo. Kemudian bahan-bahan tadi diulek secara bersamaan di atas cobek, dan setelah ulekan dirasa cukup, lalu kami sajikan bersama cobeknya juga,” jelasnya.
Satu keunikan rasa dari sambal Dadak, asam jeruk limo yang bercampur dengan rasa manis dan pedas memiliki sensasi rasa tersendiri. Aroma terasi bakar pada sambal 3 rasa ini—harum dan gurih terasi seperti mendobrak pakem ciri khas sambal Sunda umumnya.
Keunikan rasa rasa sambal tersebut menjadi nyata saat menyoleknya dengan lauk, dan menambah nikmat makan Anda.
Pepes Teri
Pepes Ikan adalah salah satu lauk-pauk khas Sunda. Mulai dari ikan berukuran besar-kecil bisa diolah secara dipepes. IHC sendiri menyediakan tiga macam pepes, yaitu Pepes Ikan Teri, Pepes Tahu dan Pepes Jamur.
Ketiga pepes tersebut terbungkus daun pisang, dan menjadikan bahan-bahan di dalam pepes itu lebih terasa empuk dan gurih.
Setelah menjajal ketiga pepes tersebut. Nilai plus untuk Pepes Ikan Teri, tekstur teri putih bersih, lembut ketika digigit dan tingkat keasinannya pas. Berukuran panjang kira-kira 5 cm terbungkus daun pisang.
Selain teri sebagai bahan pokok pepes teri, juga dikasih irisan bawang merah, dan cabai merah. menjadika Pepes Ikan Teri yang dibungkus pelepah pisang ini menjadi lauk dengan porsi yang pas untuk disantap.
Menyoal raasa, teri tercampur cabai merah juga irisan bawang merah, berasa gurih. Ketika di campur sambal tiga rasa, kekuatan rasa khas teri tidak hilang dan begitu juga rasa sambal. Perpaduan antara kedua rasa itu saling bertemu saat kita rasakan, tidak bisa diungkapkan kata-kata.