Anda Bukan Laskar Pelangi
Dalam perjalanan pulang, saya melihat sebuah fenomena alam yang sudah lama sekali tidak saya lihat, yakni pelangi. Sudah lewat bertahun-tahun semenjak saya terakhir kali melihat pelangi di langit setelah hujan. Dan hari ini saya akhirnya bisa melihat lagi spektrum warna pelangi melintas membelah langit sore yang dibayangi awan hitam.
Sekitar 5 menit saya terdiam dan hanya memandang pelangi tersebut, seperti halnya saya selalu menikmati sejenak berbagai fenomena alam, seperti hujan, petir, dan angin (kecuali banjir). Dan seperti biasanya, seluruh alam semesta ikut terdiam di saat itu.
Dalam keheningan tersebut pikiran saya berkecamuk, membawa kembali ingatan saya ke beberapa tahun yang lalu. Di hari ketika saya ditolak oleh wanita yang saya idam-idamkan dari SMA dengan alasan yang terlampau klise: saya terlalu baik untuk dia.
Saat itu, alam semesta seperti berpesta pora dan merayakan penolakan tersebut. Hujan menyambar, dan tiba-tiba awan hitam tersibak dan munculah pelangi yang semakin menghitamkan perasaan yang merobek-robek hati saya. Di hari itu, saya mengutuk pelangi dengan berbagai kutukan maut.
Lompat beberapa tahun ke depan, di hari ini, saya melihat lagi pelangi, tapi kali ini dalam perspektif yang benar-benar berbeda. Apakah Anda tahu fakta seputar pelangi? Saya yakin banyak di antara Anda yang hanya tahu kalau pelangi hanya muncul saat matahari bersinar sesaat setelah hujan reda. Dan saya sedang tidak berminat menjelaskan pada Anda deviasi dan sudut sinar matahari dan campuran titik-titik air yang bisa menyebabkan Anda melihat pelangi.
Tetapi, salah satu yang paling saya ingat adalah legenda harta karun pelangi. Karena begitu menakjubkannya pelangi yang muncul secara indah dengan setengah lingkaran yang sempurna, sebuah legenda menyebar di seantero dunia, yaitu bahwa tepat di ujung pelangi ada harta karun yang luar biasa.
Legenda ini menurut cerita menyebabkan banyak orang yang mengejar-ngejar ujung pelangi, setiap kali dia muncul setelah hujan deras. Dan berbagai variasi cerita muncul dari legenda tersebut, mengenai pria yang seumur hidupnya mengejar ujung dari pelangi dan sampai akhir hayatnya dia tidak pernah bisa menemukan ujung dari pelangi tersebut.
Sekarang, saya meminta Anda untuk membayangkan kehidupan romansa anda saat ini.
Anggukkan kepala kalau Anda merasa kehidupan romansa Anda seperti seseorang yang sedang mengejar harta karun pelangi. Anda sudah dapat melihat wanita impian di depan mata, malah sangat jelas. Wanita impian Anda mungkin benar-benar sangat terlihat, tapi anehnya terkadang ia menjadi sangat jauh, terkadang ia menjadi dekat.
Terkadang Anda dapat merasakan kalau sudah menemukan kunci mendapatkan wanita impian Anda tersebut, atau mendapatkan kehidupan romansa yang menyenangkan, atau kehidupan percintaan yang indah. Tapi, pada kenyataannya, apa yang seringkali Anda rasakan ternyata terbukti salah. Anda seperti mengejar ujung pelangi, ketika Anda merasa seperti sudah sampai di ujungnya, ternyata Anda salah. Ternyata masih ada ujung pelangi lainnya yang jauh di depan, dan Anda terus mengejarnya sampai tersadar kalau Anda hanya mengejar ilusi. Karena pada kenyataannya memang tidak pernah ada titik akhir dari sebuah pelangi.
Sama seperti fakta bahwa tidak akan ada dua orang yang melihat pelangi yang sama. Anda yang merasa sudah mengejar wanita impian Anda setengah mati dan merasakan ada kesempatan, ternyata pada akhirnya yang Anda dapatkan hanyalah bayangan dan ilusi. Dan berangkat dari paradigma yang salah, Anda kembali mengejar ujung pelangi yang lainnya lagi.
PDKT, nembak, ditolak, frustasi, sedih, tenggelam, dan siklus romansa Anda terus berulang dan berulang hingga Anda masuk ke dalam lingkaran mengejar pelangi yang tanpa ujung. Dead End. Fenomena RC atau Rainbow Chasing.
Disakiti, dikhianati, menunggu dan menunggu, bangkit kembali dan berusaha mengejar sebuah jawaban dari seluruh matrix romansa. Seperti mengejar ujung pelangi. Sampai akhirnya kami menyadari kalau sebenarnya kami terjebak dalam lingkaran sempurna tersebut.
Anda harus berhenti mengejar pelangi tersebut. Sadari bahwa Anda adalah pelangi itu sendiri. Pelangi adalah sebuah pertanda akan sesuatu yang baru. Pelangi yang muncul setelah banjir besar di kitab suci beberapa agama, pelangi yang muncul hari ini, pelangi yang selalu muncul setelah badai besar menghantam. Pelangi yang menjadi pertanda permulaan yang baru, permulaan yang lebih baik dari hantaman masalah besar.
Karena Anda adalah pelangi itu, Anda dapat mengambil keputusan memulai sesuatu yang baru hari ini, saat ini juga, tentang kehidupan romansa Anda. Buat perspektif yang berbeda, transformasi secara bertahap. Seperti contohnya, website HitmanSystem.com yang telah mengalami revolusi dan transformasi terbaru tepat satu minggu yang lalu.
Ketukkan jari Anda ke meja dan anggukan kepala Anda, jika saat ini Anda merasakan euforia dan adrenalin berlari ke seluruh tubuh Anda, dan sedikit demi sedikit, Anda bisa memahami makna cerita saya mengenai Pelangi.
Anggukkan kepala Anda sekarang juga, jika saat ini Anda merasa kesal akan kehidupan romansa Anda yang seperti berputar-putar dalam lingkaran setan. Anggukkan kepala Anda sekarang juga, jika saat ini Anda menyadari dan MUAK akan kehidupan sosial Anda yang begitu-begitu saja.
Anggukkan kepala Anda sekarang juga, jika saat Anda membaca artikel ini, Anda merasakan gemuruh di dada Anda dan suara di kepala Anda yang berteriak-teriak meminta Anda mengambil tindakan. Anggukkan kepala anda sekarang juga, dan buatlah hari ini sebagai hari di mana Anda memulai kembali hidup Anda yang baru!
Apakah Anda masih mau terus mengejar ujung pelangi, ataukah Anda ingin menjadi pelangi itu sendiri? (Hitman System)