WHO: Flu Babi Sudah Fase 5
Data resmi website Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, flu babi sudah memasuki fase 5. Fase 5 ditandai dengan penularan antarmanusia yang menyebar di setidaknya dua negara di dalam satu region WHO. Fase 5 adalah signal kuat bahwa pandemi sudah mengancam dan merupakan waktu untuk menyempurnakan organisasi dan komunikasi serta mengimplementasikan rencana mitigasi yang ada.
"Jumlah kasus per 30 April 2009 adalah Austria 1 kasus, Kanada (13), Jerman (3), Israel (2), Selandia Baru (3), Spanyol (4), dan Inggris (5), semua negara ini tidak ada kematian. Sementara itu di AS 91 kasus dan 1 kasus meninggal dunia serta Meksiko 26 kasus dan 7 meninggal dunia. Total di seluruh dunia sampai kemarin ada 148 kasus dan 8 di antaranya meninggal dunia (CFR 5,4 persen)," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Departemen Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis (30/4).
Tanggal 29 April 2009 Menteri Kesehatan sudah membuat edaran ke semua gubernur di Indonesia untuk menangani swine flu/flu Meksiko ini.
"Sudah dikirimkan lagi surat edaran Dirjen P2PL tentang definisi kasus dan pedoman pengobatan kepada semua dinas kesehatan di Indonesia sebagai pegangan petugas kesehatan yang dibuat berdasarkan pertemuan para pakar pada 29 April pagi di Departemen Kesehatan," kata Tjandra Yoga.
Juga telah dikirimkan lagi surat edaran Dirjen P2PL ke semua Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan yang menjelaskan secara lebih rinci alur dan prosedur pemeriksaan penumpang di bandara dan pelabuhan.
Posko DitJen P2PL Depkes secara aktif menghubungi semua kantor kesehatan pelabuhan di seluruh Indonesia setidaknya dua kali sehari untuk mencek perkembangan di berbagai bandara/pelabuhan.
Fase 5
Mengenai apa yang dimaksud dengan fase-fase pada flu babi, Tjandra Yoga menjelaskan bahwa fase 3 adalah kasus sporadik atau kluster kecil, penukar antarmanusia terbatas (misalnya pada kontak amat erat), tidak ada penularan berkepanjangan di masyarakat, tidak jelas apakah akan terjadi pandemi.
Fase 4, jelas ada penularan antarmanusia, telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) di masyarakat (community-level outbreaks). Kemungkinan penularan berkelanjutan menjadi meningkat dan risiko terjadinya pandemi juga makin meningkat secara bermakna.
Fase 5 ditandai dengan penularan antarmanusia yang menyebar pada setidaknya dua negara di dalam satu region WHO. Fase 5 adalah signal kuat bahwa pandemi sudah mengancam dan merupakan waktu untuk menyempurnakan organisasi dan komunikasi serta mengimplementasikan rencana mitigasi yang ada.
Fase 6 adalah fase pandemi, di mana sudah terjadi KLB juga juga di setidaknya satu negara lain di luar region WHO yang tadi sudah terkena di fase 5. Kalau sudah ada deklarasi fase 6, artinya pandemi sedang berjalan. (Kompas.com)