Mengungkap Misteri J2
Artikel kali ini pasti akan memuaskan ribuan orang yang telah mengirimkan pertanyaan seputar Jerk Joke (J2) pada kami. Minimal, satu email setiap harinya masuk menanyakan serba-serbi J2 yang begitu misterius itu.
Sekalipun terdengar rumit, pada dasarnya J2 merupakan sebuah pola komunikasi yang sudah biasa Anda dan saya lakukan setiap harinya. Anda pasti sudah sering melakukan hal tersebut kepada sahabat dekat atau lingkaran sosial inti Anda. Dengan demikian, nyaris tidak ada seorang pun yang tidak pernah melakukan J2 dalam hidupnya, sekalipun kemungkinan besar dia tidak pernah menyadari bahwa itu adalah sebuah aplikasi J2.
Istilah Jerk Joke mengacu pada persepsi awal yang dimiliki seseorang ketika mendengar lemparan J2 dari Anda, yakni seolah-olah Anda adalah orang menyebalkan yang senang menjadikan orang lain sebagai bahan candaan, atau dalam bahasa Inggrisnya lebih mengena, “a jerk who loves to joke at the expense of other people.”
Nah, apakah Anda bisa mengingat kapan terakhir kali sahabat-sahabat Anda menyampaikan ekspresi seperti itu tentang Anda? Secara verbal, pernyataan mereka bisa berbunyi, “Rese loe,” “Wah parah bercandanya,” atau “Awas yah…” sambil disertai seringai, senyum kalah, bibir tersimpul, atau bisa juga wajah cemberut gemas.
Jika Anda pernah mendapatkan respon seperti itu dari salah seorang kenalan atau sahabat, maka Anda kemungkinan besar baru saja melemparkan sebuah J2. Yang menjadi masalah bukanlah tentang ketidaktahuan Anda akan cara menggunakan J2, melainkan tentang ketidakberanian Anda untuk melakukannya pada lawan jenis yang Anda sukai!
Anda menggunakan Jerk Joke pada kerabat keluarga, sahabat dekat, pada wanita yang tidak masuk dalam kategori minat Anda… namun tidak pernah pada “wanita vitamin” yang setiap hari Anda temui di mana-mana. Padahal justru di sanalah sebuah J2 akan menampilkan efek kekuatan yang sebenarnya.
Ketika dahulu memformulasikan istilah Jerk Joke, saya memang dengan sengaja menginginkan kata yang beririsan dengan arti ‘seorang brengsek’, namun juga sekaligus mengacu pada arti lainnya dari kata ‘jerk’, yakni ‘sentakan, tarikan, dorongan, atau gerakan yang cepat dan instan’. Oleh sebab itu, untuk menyempurnakan penjabaran Jet dalam Mengubah Kepribadian, saya akan memaparkan definisi J2 sebagai berikut:
“Jerk Joke adalah pernyataan cerdas, verbal maupun non-verbal, dari hasil observasi yang disampaikan secara tampak-spontan dengan nada, gaya, atau timing yang menggelitik, mengejutkan, menjebak, bermakna ambigu, menyindir, atau menyebalkan.”
Saya akan bahas satu per satu setiap frase kunci dalam definisi di atas.
Pernyataan cerdas : Ekspresi J2 yang baik akan mencerminkan kecerdasan atau keunggulan intelektualitas pribadi yang menggunakannya, sehingga pada akhirnya melipatgandakan imej glossy yang ada. Dalam bahasa Inggris, ekspresi seperti ini dikenal dengan istilah ‘witty’. Seseorang yang memiliki kualitas demikian, akan memberikan sensasi warna yang berbeda dalam percakapan.
Contohnya berkata, “Wah, luar biasa tepat waktu nih, bahkan kecepetan karena sekarang jam 5 sore…” kepada seseorang yang sebelumnya berjanji datang pukul 4, atau “Hmm, bukan begitu caranya cari perhatian dari gue…” kepada seseorang yang tidak sengaja menyenggol jatuh gelas minumannya. Perhatikan, kedua kalimat tersebut menggunakan sebuah fakta akan kecelakaan (terlambat dan tersenggol) namun kalimat respon Anda dipuntir sedemikian rupa sehingga seolah-olah bermakna yang lain.
Verbal maupun non verbal : Jerk Joke bisa disampaikan dalam ucapan (verbal) dan bahasa tubuh (non-verbal). Ketika Anda menggunakan keduanya, efek yang dialami sang target akan berlipat-lipat kali ganda. Sayang, hal tersebut hanya bisa Anda pelajari secara detil dalam workshop/seminar.
Dari hasil observasi : Anda akan sulit memainkan J2 bila mata dan telinga tidak awas menyimak hal-hal yang sedang terjadi di sekeliling Anda. Itu sebabnya pria yang masih grogi dan termakan banyak ilusi ketika berdialog dengan wanita cantik akan kewalahan menemukan bahan maupun celah untuk menyampaikan Jerk Joke. Observasi adalah hal yang sangat penting, tanpanya J2 Anda hanya bersifat hapalan belaka dan terlalu umum.
Keluhan terbesar dari para wanita adalah pria tidak peka dan sensitif. Pria lossy akan berusaha menunjukkan kepekaannya dengan cara memenuhi kebutuhan sang wanita idaman dan bersikap sebagai “budak penjilat” sepanjang hari. Pria glossy menunjukkan sisi kepekaannya dengan cara menyimak 100% apa yang terjadi luar dalam dari sang wanita dan menyampaikannya dalam bentuk umpan J2. Contoh, “Elo suka banget ya sama baju ini, setiap kali ketemu selalu pake ini terus…”
Yang disampaikan secara tampak spontan : Efektifitas J2 sangat bergantung pada kecepatan Anda untuk memproduksinya. Semakin singkat waktu yang Anda butuhkan untuk berpikir dan menyampaikannya, semakin Anda terlihat spontan, semakin besar efek yang akan dirasakan oleh lawan bicara Anda. Spontan juga berarti Anda tidak menunggu respon seusai melemparkan Jerk Joke pada lawan bicara. Hal ini bisa Anda tingkatkan dengan cara membiasakan diri mengobservasi orang untuk menemukan hal-hal unik, lalu menyusunnya dalam bentuk komentar yang cerdas.
Dengan nada, gaya, atau timing : Bagaimana sikap Anda memainkan J2 jauh lebih penting daripada isi kalimat J2 itu sendiri. Sekali lagi, sayang ini tidak bisa diajarkan dalam bentuk teks, Anda harus melihatnya sendiri dalam program live training.
Yang menggelitik, mengejutkan, menjebak, bermakna ambigu, menyindir, atau menyebalkan : Hal-hal tersebut adalah berbagai macam hasil akhir yang dituju oleh sebuah ekspresi J2. Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, menghina dan merendahkan tidak termasuk ke dalam tujuan dari J2.
Perhatikan saya tidak menyertakan ‘menghibur’, ‘menggelikan’ maupun ‘konyol’ ke dalam definisi di atas karena J2 memang tidak sama dengan melucu, melawak, atau menyajikan komedi. Sekalipun dapat memancing tawa, namun Jerk Joke itu sendiri bukan pernyataan bercanda biasa, melainkan apa yang sebut sebagai Humor Strategis.
Anda ingin tahu lebih banyak lagi? Silakan baca artikel online dengan judul yang sama. di website kami. Selamat bereksperimen. (HitmanSystem)