Wis Tekko di Cengkareng
Warna coklat mendominasi interior resto ini. Meja dan bangku makan sengaja dibuat sederhana dengan bahan kayu. Alasannya, biar selaras dengan namanya, Warung Tekko.
Nama Warung Tekko sendiri diambil dari bahasa Jawa, tekko yang berarti tiba. Didirikan pertama kali di Pantai Indah Kapuk, sampai sekarang sudah ada sekitar 10 cabang Warung Tekko yang tersebar di Jakarta, Serpong, Bekasi, dan Surabaya.
Ketika melangkah masuk ke rumah makan ini, sebenarnya tidak ada citra “warung” yang biasanya tidak nyaman dan kumuh. Sebaliknya, tampilan dalam Warung Tekko terlihat bersih dan nyaman dengan pelayanan layaknya resto bintang 5 atau fine dining.
Berbagai hiasan seperti lukisan penari Bali dan beberapa foto artis yang pernah menikmati menu Warung Tekko, sengaja dipasang di kedua belah dinding ruang makan yang setengahnya dilapisi kayu. Di atas setiap meja makan, tergantung lampu dengan kap anyaman rotan.
Ilustrasi dari meja-bangku, dinding ruang makan, dan kap lampu yang semuanya terbuat dari bahan kayu dan rotan, memang sengaja dihadirkan agar terkesan alami. Apalagi dominasi warna interior yang diambil adalah coklat, lebih terasa teduh.
Bukan hanya ruang makan indoor yang dimiliki Warung Tekko, tersedia pula tempat bersantap luar ruang yang pas untuk bersantap di malam hari. Lokasinya tidak terlalu terbuka karena masih ada pepohonan di sekitarnya.
Menariknya lagi, bentuk meja makan dan bangku resto berkapasitas 300 orang ini, dibuat persegi panjang dengan 2 ukuran berbeda. Bila panjang mejanya 1,6 m, kapasitasnya bisa untuk 6 orang. Sedang ukuran 1,8 m, bisa untuk 8 orang. Dengan begitu, tidak jadi soal buat mereka yang ingin makan bersama keluarga.
Setiap rumah makan pasti memiliki menu andalan yang paling banyak dipesan pelanggan. Warung Tekko yang baru saja membuka cabangnya di Ruko Taman Palem Lestari, Cengkareng ini, menyuguhkan Iga Penyet, Iga Bakar Penyet, Sop Iga, dan Gurame Penyet sebagai menu favorit pengunjung.
Pada dasarnya, semua yang ditawarkan adalah menu penyet khas Surabaya. Apa yang istimewa dari menu penyetan adalah sambalnya. Makanya, kecuali Sop Iga, semua menu di atas disajikan di atas hamparan sambal penyet.
Karakteristik sambal penyet Warung Tekko dibuat dari campuran cabai dan terasi mentah yang dibuat medok. Pilihan tingkat kepedasan terbagi dari tidak pedas sampai super pedas dan disajikan tidak tanggung-tanggung. Bisa sepiring penuh.
Iga Penyet
Wah, ini dia menu yang memang paling banyak disukai. Bukan saja karena daging iga sapinya, tapi juga karena sambalnya.
Iga penyet dimasak dengan cara digoreng. Wangi daging goreng dan aroma sambalnya, sangat menggiurkan ketika di meja makan. Dagingnya tak alot, malah ada rasa krispi di bagian luarnya. Ukurannya pun lumayan besar. Satu porsi yang berisi 3 batang tulang iga sapi, terasa cukup untuk dilahap sendirian.
Tersedia kualitas daging lokal dan impor. Bedanya, daging lokal memiliki tulang yang lebih besar dibandingkan yang impor. Begitu juga dengan kandungan lemaknya, lebih banyak daging lokal. Semua tergantung kesukaan penyantapnya. “Kadang memang ada yang suka lemak, tapi ada juga yang hanya suka dagingnya,” kata Manager Warung Tekko Cengkareng, Ardian.
Mengenai rasanya, saat menggigit gumpalan daging, ada sedikit manis yang bercampur dengan gurihnya daging sapi. Campuran bumbu rempahnya pun terasa medok. Sensasi tersebut semakin nikmat ketika tidak terganggu dengan daging yang alot dan mudahnya daging terlepas dari tulang. Kita tinggal menikmati paduan antara cita rasa daging dan sambalnya.
Sebagai penyanding, disertakan garnish berupa potongan daun kol, kemangi dan irisan timun. Ditambahkan pula penyedap lain berupa potongan kecil bawang putih goreng di atas iga sapi dan sambal.
Cara penyajian menu seharga Rp 25 ribu ini, sederhana saja. Baik sambal, iga sapi, dan garnish, semuanya ditempatkan di atas wadah piring gerabah yang menciptakan citra tersendiri bila kita melihatnya. Tidak mewah, tapi nikmat.
Sop Iga
Masih berbahan dasar iga sapi, menu yang satu ini disajikan tanpa sambal penyet. Sebagai penggantinya, disertakan sambal mentah yang tidak kalah mantapnya.
Seperti kebanyakan menu sop, Sop Iga Warung Tekko disajikan dengan kuah bening. Rasanya gurih, kental dengan cita rasa kaldu sapi dan cukup menyegarkan. Terlebih bila ditambahkan sambal, daun bawang, dan perasan jeruk nipis yang ditaruh di piring kecil terpisah.
Agar senantiasa hangat, Sop Iga disajikan dalam pot stainless steel yang bisa dipanaskan. Di bawahnya, terdapat pemanas berbahan bakar batu bara cair yang tidak mengeluarkan asap. Jadi, tidak mengganggu ketika diletakkan di atas meja.
Karena Sop Iga atau Iga Penyet adalah menu utama, jangan lupa untuk menyandingkan dengan nasi. Bukan disajikan per piring, tapi nasi Warung Tekko diberikan menggunakan boboko (wadah nasi yang terbuat dari anyaman bambu).
Ikan Terbang
Bukan ikan terbang yang dijadikan bahan baku utamanya, tapi ikan Gurame. Hanya cara memasak dan potongan ikannya yang membuat menu ini seperti Gurame bersayap sehingga disebut ikan terbang atau ikan melengkung. Kemasan Gurame Penyet Warung Tekko sengaja diadaptasi agar tampilannya lebih menarik.
Kualitas rasa menu yang satu ini, tidak diragukan lagi. Bila biasanya daging Gurame seperti berasa lumpur, tidak begitu dengan yang di Warung Tekko. Tingkat kematangan daging dalam dan luarnya sangat pas. Daging dalam Gurame berasa gurih khas ikan air tawar. Sedangkan kulit dan daging luarnya, lebih krispi, enak sekali digigit. Kress!
Menu seharga Rp 36 ribu ini, disajikan terpisah dari sambal penyet. Ditempatkan di nampan anyaman bambu, Gurame Penyet menggiurkan sekali di meja makan.
Extra Large
Untuk menutup rasa pedas sambal penyet yang mendera, ada berbagai menu pelepas dahaga dari Warung Tekko. Pilihannya, Es Jeruk Kelapa, Es Kelapa Cincau, Jus Kedondong, atau Es Teh Manis. Istimewanya, semua menu minuman disajikan dalam gelas yang extra large.
Ukuran gelas yang besar tentunya selaras dengan kualitas rasa setiap minuman. Misalnya saja Es Jeruk Kelapa. Kelapa yang digunakan masih berumur muda dan jeruknya lebih terasa manis. Sama halnya dengan Es Teh Manis. Selain manisnya yang pas, minuman seharga Rp 5000 ini, juga bisa diisi ulang (refill). Pasti puas dengan minumannya.
Nama Warung Tekko sendiri diambil dari bahasa Jawa, tekko yang berarti tiba. Didirikan pertama kali di Pantai Indah Kapuk, sampai sekarang sudah ada sekitar 10 cabang Warung Tekko yang tersebar di Jakarta, Serpong, Bekasi, dan Surabaya.
Ketika melangkah masuk ke rumah makan ini, sebenarnya tidak ada citra “warung” yang biasanya tidak nyaman dan kumuh. Sebaliknya, tampilan dalam Warung Tekko terlihat bersih dan nyaman dengan pelayanan layaknya resto bintang 5 atau fine dining.
Berbagai hiasan seperti lukisan penari Bali dan beberapa foto artis yang pernah menikmati menu Warung Tekko, sengaja dipasang di kedua belah dinding ruang makan yang setengahnya dilapisi kayu. Di atas setiap meja makan, tergantung lampu dengan kap anyaman rotan.
Ilustrasi dari meja-bangku, dinding ruang makan, dan kap lampu yang semuanya terbuat dari bahan kayu dan rotan, memang sengaja dihadirkan agar terkesan alami. Apalagi dominasi warna interior yang diambil adalah coklat, lebih terasa teduh.
Bukan hanya ruang makan indoor yang dimiliki Warung Tekko, tersedia pula tempat bersantap luar ruang yang pas untuk bersantap di malam hari. Lokasinya tidak terlalu terbuka karena masih ada pepohonan di sekitarnya.
Menariknya lagi, bentuk meja makan dan bangku resto berkapasitas 300 orang ini, dibuat persegi panjang dengan 2 ukuran berbeda. Bila panjang mejanya 1,6 m, kapasitasnya bisa untuk 6 orang. Sedang ukuran 1,8 m, bisa untuk 8 orang. Dengan begitu, tidak jadi soal buat mereka yang ingin makan bersama keluarga.
Setiap rumah makan pasti memiliki menu andalan yang paling banyak dipesan pelanggan. Warung Tekko yang baru saja membuka cabangnya di Ruko Taman Palem Lestari, Cengkareng ini, menyuguhkan Iga Penyet, Iga Bakar Penyet, Sop Iga, dan Gurame Penyet sebagai menu favorit pengunjung.
Pada dasarnya, semua yang ditawarkan adalah menu penyet khas Surabaya. Apa yang istimewa dari menu penyetan adalah sambalnya. Makanya, kecuali Sop Iga, semua menu di atas disajikan di atas hamparan sambal penyet.
Karakteristik sambal penyet Warung Tekko dibuat dari campuran cabai dan terasi mentah yang dibuat medok. Pilihan tingkat kepedasan terbagi dari tidak pedas sampai super pedas dan disajikan tidak tanggung-tanggung. Bisa sepiring penuh.
Iga Penyet
Wah, ini dia menu yang memang paling banyak disukai. Bukan saja karena daging iga sapinya, tapi juga karena sambalnya.
Iga penyet dimasak dengan cara digoreng. Wangi daging goreng dan aroma sambalnya, sangat menggiurkan ketika di meja makan. Dagingnya tak alot, malah ada rasa krispi di bagian luarnya. Ukurannya pun lumayan besar. Satu porsi yang berisi 3 batang tulang iga sapi, terasa cukup untuk dilahap sendirian.
Tersedia kualitas daging lokal dan impor. Bedanya, daging lokal memiliki tulang yang lebih besar dibandingkan yang impor. Begitu juga dengan kandungan lemaknya, lebih banyak daging lokal. Semua tergantung kesukaan penyantapnya. “Kadang memang ada yang suka lemak, tapi ada juga yang hanya suka dagingnya,” kata Manager Warung Tekko Cengkareng, Ardian.
Mengenai rasanya, saat menggigit gumpalan daging, ada sedikit manis yang bercampur dengan gurihnya daging sapi. Campuran bumbu rempahnya pun terasa medok. Sensasi tersebut semakin nikmat ketika tidak terganggu dengan daging yang alot dan mudahnya daging terlepas dari tulang. Kita tinggal menikmati paduan antara cita rasa daging dan sambalnya.
Sebagai penyanding, disertakan garnish berupa potongan daun kol, kemangi dan irisan timun. Ditambahkan pula penyedap lain berupa potongan kecil bawang putih goreng di atas iga sapi dan sambal.
Cara penyajian menu seharga Rp 25 ribu ini, sederhana saja. Baik sambal, iga sapi, dan garnish, semuanya ditempatkan di atas wadah piring gerabah yang menciptakan citra tersendiri bila kita melihatnya. Tidak mewah, tapi nikmat.
Sop Iga
Masih berbahan dasar iga sapi, menu yang satu ini disajikan tanpa sambal penyet. Sebagai penggantinya, disertakan sambal mentah yang tidak kalah mantapnya.
Seperti kebanyakan menu sop, Sop Iga Warung Tekko disajikan dengan kuah bening. Rasanya gurih, kental dengan cita rasa kaldu sapi dan cukup menyegarkan. Terlebih bila ditambahkan sambal, daun bawang, dan perasan jeruk nipis yang ditaruh di piring kecil terpisah.
Agar senantiasa hangat, Sop Iga disajikan dalam pot stainless steel yang bisa dipanaskan. Di bawahnya, terdapat pemanas berbahan bakar batu bara cair yang tidak mengeluarkan asap. Jadi, tidak mengganggu ketika diletakkan di atas meja.
Karena Sop Iga atau Iga Penyet adalah menu utama, jangan lupa untuk menyandingkan dengan nasi. Bukan disajikan per piring, tapi nasi Warung Tekko diberikan menggunakan boboko (wadah nasi yang terbuat dari anyaman bambu).
Ikan Terbang
Bukan ikan terbang yang dijadikan bahan baku utamanya, tapi ikan Gurame. Hanya cara memasak dan potongan ikannya yang membuat menu ini seperti Gurame bersayap sehingga disebut ikan terbang atau ikan melengkung. Kemasan Gurame Penyet Warung Tekko sengaja diadaptasi agar tampilannya lebih menarik.
Kualitas rasa menu yang satu ini, tidak diragukan lagi. Bila biasanya daging Gurame seperti berasa lumpur, tidak begitu dengan yang di Warung Tekko. Tingkat kematangan daging dalam dan luarnya sangat pas. Daging dalam Gurame berasa gurih khas ikan air tawar. Sedangkan kulit dan daging luarnya, lebih krispi, enak sekali digigit. Kress!
Menu seharga Rp 36 ribu ini, disajikan terpisah dari sambal penyet. Ditempatkan di nampan anyaman bambu, Gurame Penyet menggiurkan sekali di meja makan.
Extra Large
Untuk menutup rasa pedas sambal penyet yang mendera, ada berbagai menu pelepas dahaga dari Warung Tekko. Pilihannya, Es Jeruk Kelapa, Es Kelapa Cincau, Jus Kedondong, atau Es Teh Manis. Istimewanya, semua menu minuman disajikan dalam gelas yang extra large.
Ukuran gelas yang besar tentunya selaras dengan kualitas rasa setiap minuman. Misalnya saja Es Jeruk Kelapa. Kelapa yang digunakan masih berumur muda dan jeruknya lebih terasa manis. Sama halnya dengan Es Teh Manis. Selain manisnya yang pas, minuman seharga Rp 5000 ini, juga bisa diisi ulang (refill). Pasti puas dengan minumannya.