101 Rolls
Resto Fusion dengan Galeri Seni
Selain hidangan nan lezat, apa sih yang dicari orang ketika masuk ke sebuah restoran? Pelayannya yang cantik, tempat bersih yang nyaman, atau apa? Aha! Bagaimana kalau ruangannya yang dibuat mirip galeri seni dan dibuat sangat artistik sampai ke urusan toilet?
Sedikit sekali tempat makan yang benar-benar memperhatikan ruangan secara detail sampai ke tempat “buang hajat”. Padahal setiap orang yang “mampir” ingin mendapat pelayanan serba memuaskan “dari ujung rambut sampai ujung kaki”.
Bulan ini, AdInfo mendapat undangan mencicipi sebuah restoran di bilangan Perumahan Greenville yang terkenal dengan jajaran tempat makannya. Restoran bernama 101 Rolls ini baru dibuka 14 September 2007 dan menyajikan menu internasional dengan penyajian ala resto Jepang.
Pertama kali melihat tempat ini, AdInfo menyangka kalau ruangannya pasti sempit dan tertata dengan kaku. Tapi, ketika masuk, terlihat ruangan yang ternyata malah tertata apik dan tidak terkesan sempit.
Suasananya memang agak gelap, tapi memang kebanyakan restoran yang “bergaya” memang seperti itu. Remang-remang dengan penataan cahaya yang mengutamakan estetika.
Belum sempat menanyakan siapa orang yang akan diwawancarai, seorang wanita menghampiri AdInfo dan memperkenalkan namanya, Jenny. Akh, ternyata ini orangnya. Wanita muda yang mengundang AdInfo dan menjabat sebagai Event & Marketing Manager 101 Rolls.
Setelah mempersilahkan duduk, Jenny pun langsung bercerita banyak tentang restorannya. Mulai dari menu andalan sampai masalah toilet tadi. “Semuanya kita buat sangat menarik dan konsepnya seperti galeri seni,” ucapnya.
Barang-barang seni yang memiliki nilai artistik memang dapat ditemui di 101 Rolls. Saat pertama kali masuk saja, sebenarnya kita sudah menemukan keunikan dari barang seni tersebut. “Di pintu masuk, kami menempatkan sebuah dayung dari suku pedalaman yang digunakan sebagai gagang pintu,” katanya.
Kemudian jika kita melempar pandang ke arah paling belakang yang menjadi latar terjauh restoran ini, kita akan melihat ukiran kayu tak beraturan berwarna cokelat. Ukiran tersebut berbentuk ulir-ulir yang dibuat dengan tangan.
Di sebelah kanannya, terdapat ruangan yang juga difungsikan sebagai tempat bersantap. Di situ, kita bisa melihat satu buah karya seni berupa tarikan atau rajutan tambang tak beraturan dalam sebuah bingkai.
Menu Fusion
Ketika ditanya mengenai menu yang ditawarkan, Jenny mengatakan bahwa restorannya menyediakan menu “fusion”. Katanya, menu-menu internasional, termasuk dari Indonesia, disediakan di tempatnya.
Bukan hanya ragam menu yang “fusion”, tapi ada pula beberapa gaya penyajian dan bumbu menu yang dibuat campuran yang sebenarnya tidak ada di menu aslinya. Seperti Steak yang dibuat seperti Maki atau roll. Kemudian ada juga menu western yang disajikan dengan saus Wasabimayo.
Sekedar menyebutkan, kita bisa mencoba Popeye Favourite Chicken Wrap yang merupakan menu favorit 101 Rolls.
Bahan baku utama menu ini adalah daging ayam dan sayur bayam. Daging ayam dipanggang seperti steak dan dibuat layaknya croissants. Kemudian gulungan daging ayam yang juga dibalut lapisan tepung kering ini digunakan untuk membungkus sayur bayam rebus. Tampilan menu ini semakin menarik ketika tersiram saos Black Pepper(lada hitam) bercampur saos Balsamic.
Disajikan dengan piring bundar, tidak sulit menyantap menu seharga Rp.36.500 ini. Chef sudah setengah memotongnya menjadi beberapa bagian. Kita tinggal membelah habis potongan tersebut dan melahapnya. Sebagai pemanis ditempatkan pula salad wortel dan daun selada yang disiram mayonaise (coleslaw).
Rasanya lumayan lezat, daging ayamnya pun terasa gurih apalagi kalau dimakan bersama saos Black Pepper. Sebagai penyanding, daun bayam rebus serasa menjadi penyeimbang gurihnya balutan daging ayam.
Agar terasa segar menyantap menu ini, ada baiknya melirik (coleslaw) di sampingnya. Bergantianlah menyantapnya, akan didapatkan rasa keseluruhan yang lengkap.
Selanjutnya, sempatkanlah mencoba Mexican Sirloin Steak yang pedas dengan saus Mexico. Tampilannya hampir sama dengan steak pada umumnya. Ada kentang goreng yang dipotong seperti stik dan racikan jagung, wortel, serta kacang polong.
Kenapa dinamakan “Mexican”? Karena rasanya yang lumayan pedas akibat pemakaian saos yang dinamakan saos Mexican dan potogan cabe Jalapenos. “Rasanya cukup pedas, tapi kalau mau dikurangi pedasnya juga bisa,” ungkap Jenny.
Walaupun daging sirloin merupakan daging has luar yang biasanya terdapat otot-otot sapi, tapi daging dalam menu ini tidak terasa alot atau keras. Dipotongnya mudah dan tidak keras bila digigit.
Mexican Sirloin Steak merupakan satu dari 9 varian menu steak 101 Rolls. Kalau mau lebih merasakan menu steak yang lengkap, coba pesan Ultimate Combo yang merupakan campuran dari steak sapi, gindara, udang, smoke BBQ, dan sosis dengan saos lada hitam dan barbeque.
Puffy Honey
Sebagai penganan penutup, disarankan mencicipi Puffy Honey yang isinya bisa dipilih. Paling banyak dipesan adalah isi mangga atau pisang.
Menu penutup ini dibuat seperti pastry yang kalau digigit kering dan crispy. Bentuknya dibuat kotak dengan isi (mangga atau pisang) di tengahnya plus es krim dan satu buah chery di atasnya.
Sungguh manis penampilannya, begitu juga dengan rasa yang ditawarkan. Puffy Honey Manggo, misalnya. Rasa manis didapat dari Mangga Harum Manis yang digunakan dan es krimnya. Belum lagi taburan gula halus di atasnya, membuat menu ini sangat pas dijadikan penutup.
Tapi, bila memesan menu ini, harus cepat-cepat dihabiskan. Jangan berlama-lama karena es krimnya bisa mencair. Walaupun tidak mengurangi rasa, namun kurang enak bila disantap dengan es krim yang meleleh.
Sebagai penghilang dahaga, 101 Rolls juga memiliki pilihan minuman yang beragam. Sebut saja seperti air mineral bermerek Equil, Traditional Ginger Beer, teh organik dengan brand Sonnentor yang memiliki 7 varian rasa, kopi classic dan blend merek Illy dari Italia, dan soft drink San Pellegrino yang terbuat dari buah asli.
Bila tidak puas dengan minuman tersebut, Anda pun sebenarnya bisa naik ke lantai atas yang dibuat sebagai tempat santai berupa lounge dan cafĂ© dengan mini bar. Di sana, kita bisa menikmati wine atau coctail yang merupakan racikan dari bartender 101 Rolls sendiri. “Di atas sini, kita menyediakan sekitar 50 jenis wine dan sekitar 55 macam coctail ,” ujar Jenny.
Sebagai tempat makan, 101 Rolls cukup memuaskan dari segi rasa dan dekorasi ruangan. Sepetinya kita tidak bosan dibuatnya. Sebagai tempat santai, ruang di lantai atas dining room pun cukup representatif. Elegan dengan dominasi warna putih dan berbagai tempat duduk. Jadi, siapa yang mau duluan ke sana?